Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Perhatian untuk Pengguna Vaksin Novavax, FDA Khawatir Ada Efek Samping Peradangan Jantung

FDA telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan risiko peradangan jantung dari vaksin Covid-19 Novavax.

AFP/JUSTIN TALLIS
Ilustrasi vaksin Novavax. 

TRIBUNTERNATE.COM - Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan risiko peradangan jantung dari vaksin Covid-19 Novavax.

FDA tetap menyatakan kekhawatirannya bahkan ketika data perusahaan menunjukkan vaksin tersebut dapat mengurangi kemungkinan gejala ringan hingga berat yang diakibatkan oleh Covid-19.

Dalam uji coba yang dilakukan kepada hampir 30.000 orang yang divaksin Novavax, yang dilakukan antara Desember 2020 dan September 2021, ada empat kasus jenis peradangan jantung yang disebut miokarditis yang terdeteksi dalam waktu 20 hari setelah disuntik vaksin Novavax.

"Peristiwa ini meningkatkan kekhawatiran terhadap vaksin ini, mirip dengan yang didokumentasikan dengan vaksin mRNA Covid-19," tulis staf FDA dalam dokumen pengarahan yang dirilis pada Jumat (3/6/2022).

Saham perusahaan produsen vaksin Novavax, turun hampir 14 persen setelah analisis data FDA dari uji coba perusahaan itu diterbitkan.

Baca juga: Korea Utara Kembali Laporkan Lonjakan Suspek Coviid-19, tetapi Masih Tolak Bantuan Vaksin

Baca juga: Peneliti Duga Ada Kemungkinan Covid Sebabkan Hepatitis Akut Misterius yang Serang Bayi & Anak-Anak

Baca juga: Panduan Ibadah Kurban MUI: Hewan yang Terkena PMK dengan Gejala Klinis Ringan Masih Sah untuk Kurban

Baca juga: Ternyata Hanya Terbantu Vaksin, Peneliti Ungkap Sebenarnya Omicron sama Parahnya seperti Varian Lain

FDA mengatakan telah meminta Novavax untuk menandai miokarditis dan jenis lain dari peradangan jantung yang disebut perikarditis sebagai "risiko penting yang teridentifikasi" dalam materinya.

Akan tetapi, perusahaan belum setuju untuk melakukannya.

Novavax, sebagai tanggapan atas masalah keamanan yang ditandai oleh FDA, mengatakan peristiwa latar belakang alami miokarditis dapat diperkirakan terjadi di basis data yang cukup besar.

"Berdasarkan interpretasi kami terhadap semua data klinis yang mendukung NVX-CoV2373, kami percaya tidak ada cukup bukti untuk membangun hubungan sebab akibat," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip The Straits Times.

Satu pasien dalam percobaan melaporkan menderita miokarditis setelah menerima vaksin itu.

Novavax mengatakan vaksin NVX-CoV2373, akan berperan dalam mendorong vaksinasi di antara mereka yang ragu-ragu untuk diimunisasi.

Novavax juga telah memulai upaya pendidikan tentang pilihan vaksin.

"Terlepas dari ketersediaan luas vaksin resmi atau disetujui, pandemi SARS-CoV-2 tidak terkontrol dengan baik di AS, masih ada keinginan untuk vaksin yang telah dikembangkan menggunakan platform teknologi yang dipahami dengan baik," katanya.

Diketahui, FDA menganalisis data dari uji coba Novavax sebelum varian Omicron dan Delta menjadi strain yang dominan.

"Berdasarkan perkiraan kemanjuran dalam uji klinis vaksin ini, kemungkinan besar vaksin akan memberikan beberapa tingkat perlindungan yang berarti terhadap Covid-19 karena Omicron, khususnya terhadap penyakit yang lebih parah," kata staf FDA.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved