Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ingus Laut di Teluk Bima, NTB: Diduga Fenomena Algae Bloom, Pertamina Pastikan Tak Ada Kebocoran

Di Teluk Bima, fenomena buih ingus laut tersebut diduga disebabkan oleh membludaknya jumlah plankton akibat kesuburan berlebih atau Algae Bloom.

TribunLombok.com/Atina
Teluk Bima saat penumpukan buih gel air akibat plankton beberapa waktu lalu. 

TRIBUNTERNATE.COM - Gumpalan buih atau jelly berwarna cokelat keruh muncul di wilayah perairan Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.

Fenomena ini pun disebut ingus laut.

Diketahui, fenomena ingus laut juga terjadi di Laut Marmara, Turki pada 2021 lalu.

Untuk yang terjadi di Teluk Bima, fenomena buih ingus laut tersebut diduga disebabkan oleh membludaknya jumlah plankton akibat kesuburan berlebih atau Algae Bloom.

Fenomena Algae Bloom disebabkan kondisi eutrofikasi air laut, atau penyuburan nutrien laut.

Sumber nutrien berasal dari akumulasi Teluk Bima, yang disebabkan aktivitas pemupukan tanaman dan buangan bahan organik.

Zat nutrien itu terseret oleh arus air sungai menuju Teluk Bima, dan dibuktikan secara kronologis dalam proses Oseanografi, Atmosferic, dan Geografik.

Karena disebabkan plankton, buih yang terapung itu tidak berbau seperti minyak, melainkan berbau rumput laut.

Sementara, Pihak PT Pertamina Parta Niaga Regional Jatimbalinus Intergrated Terminal Bima menegaskan, tidak ada kebocoran atau tumpahan minyak dari aktivitas usaha yang dilakukan.

Hasil di atas merupakan Hasil Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) antara PT Pertamina dengan pihak lainnya di 28 April 2022.

Baca juga: Penjelasan BMKG tentang Fenomena Hujan Es di Surabaya

Baca juga: Kata Quraish Shihab Soal Fenomena Tendang Sesajen: Memaki Saja Tidak Boleh, Apalagi Nendang

Dosen Coral Reef Bio Ecology Universitas Hassanudin, Syafyudin Yusuf menyampaikan penjelasan lebih dalam terkait ingus laut Teluk Bima, via Zoom Selasa (7/6/2022).

Dengan ingus laut yang disebabkan plankton bereproduksi terlampau tinggi, Yusuf menyampaikan adanya beberapa unsur tertimbun di Teluk Bima.

"Terdapat Nutrien Nitrat, Nitrit, Ammonium, Ortifosfat dan Asam Silikat untuk perkembangan plankton yang ada di Teluk Bima," ungkapnya.

Dengan Nutrien yang terpendam di Teluk Bima, diduga berasal dari aktivitas manusia.

Penggunaan pupuk oleh manusia diketahui ikut larut di sungai-sungai yang mengalir ke Teluk Bima.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved