Batik Tubo Ternate Masih Bertahan, Meski Satu Gerai Terpaksa Ditutup Akibat Pandemi Covid-19
Meski harus tutup satu gerainya, namun pemilik Batik Tubo Ternate masih bertahan dan mencoba bangkit kembali.
Penulis: Laode Havidl | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM - Pemilik brand Batik Tubo Ternate, Kustalani mengaku merugi selama pandemi Covid-19.
Alhasil, satu dari dua gerai miliknya terpaksa ditutup lantaran tak bisa berproduksi, hingga tak bisa membayar gaji karyawan.
"Tidak ada produksi, karena sepi pembeli sehingga satu gerai terpaksa harus ditutup, "jelasnya, Senin (1/8/2022).
Namun Kustalani tak menyerah, dan mencoba peruntungan dengan berjualan masker dari kain batik. Tapi hasilnya juga nihil.
Baca juga: Jadwal Kapal Ternate KM Sinabung Awal Agusutus ke Sorong-Manokwari dan Biak, Berikut Harga Tiket
Setelah Desember 2021, Kustalani mengaku pelan-pelan kembali bangkit dan memproduksi lagi Batik Tubo, yang menjadi brend andalannya tersebut.
Menurutnya, Batik Tubo memiliki tiga brand diantaranya batik cap, batik tulis dan batik kombinasi cap dan tulis.
Pembuatan Batik Tubo membutuhkan kesabaran dan harus piawai, karena sekali produksi itu banyak tahap yang harus dilakukan.
Mulai dari mencap hingga mewarnai, kurang lebih butuh waktu 5 hari untuk tiba pada finishing.
"Untuk satu kain saja, kita membutuhkan tiga hingga beberapa kali proses untuk jadi satu kain batik. Sementara untuk batik cap, butuh waktu dua hari, sementara batik tulis butuh waktu satu minggu, "ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Ternate Akan Berhentikan Kadisperkim yang Ditahan Jaksa Kasus Korupsi Anggaran Haornas
Namun kini, Kustalani kembali memproduksi Batik Tuba meski masih sedikit.
Tak hanya itu, motif yang digunakan dari Batik Tubo tersebut merupakan identitas daerah.
"Batik Tubo memiliki 45 motif, tapi sementara yang diproduksi baru 15 motif. Saya berharap setelah pandemi ini berakhir, penjualan lebih baik lagi, "harapnya mengakhiri. (*)