Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Dikira Miras oleh Polisi, Botol-botol di Kanjuruhan Ternyata Obat Hewan Ternak
Belakangan diketahui, botol-botol diduga miras itu ternyata berisi obat hewan ternak.
TRIBUNTERNATE.COM - Dalam tragedi kericuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pihak kepolisian sempat menyebut soal penemuan botol-botol minuman keras (miras).
Belakangan diketahui, botol-botol diduga miras itu ternyata berisi obat hewan ternak.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, Nazaruddin Hasan.
Baca juga: Diduga Ada Pihak yang Berkuasa agar Laga di Kanjuruhan Digelar Malam hingga Dugaan soal Iklan
Menurutnya, botol-botol tersebut adalah obat ternak yang gagal dikirimkan ke Jakarta lantaran ditolak oleh jasa ekspedisi.
"Tempo hari beredar di media, katanya itu minuman beralkohol. Namun ternyata botol-botol tersebut adalah obat hewan ternak," kata dia, Rabu (10/10/2022).
Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Komnas HAM Ungkap Kondisi Chaos Saat Gas Air Mata Ditembakkan
Obat penanganan PMK hasil inovasi
Nazaruddin mengungkapkan, botol-botol itu adalah obat Penyakit Kuku dan Mulut hasil inovasi dari pemuda pelopor binaan Dispora Kabupaten Malang.
Botol-botol itu akan diikutsertakan dalam lomba di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Pada bulan Agustus 2022, wabah penyakit mulut dan kuku merebak. Maka dibikin inovasi obat penanganan PMK di Kasembon oleh Pemuda Pelopor Kasembon," kata dia.
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Seorang Supporter Arema Wafat setelah 10 Hari Dirawat
Ditolak jasa ekspedisi
Namun ketika akan dikirimkan ke Jakarta, jasa ekspedisi menolak.
Sebab, botol-botol tersebut berisi cairan.
Akhirnya puluhan botol obat itu disimpan di lobi resepsionis Dispora Kabupaten Malang yang kantornya berada di Stadion Kanjuruhan.
"Barang itu berada di resepsionis Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang sejak bulan Agustus."
"Akan dikirimkan oleh staf kami ke Jakarta 2 kardus melalui jasa ekspedisi. Namun paket tidak mau menerima karena barang cair," tuturnya.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah 11 Tahun Kehilangan Ayah dan Ibu Sekaligus, Jadi Korban di Kerusuhan Kanjuruhan