Festival Marabose 2022
Begini Sejarah Marabose dan Napak Tilas Sultan Said Muhammad Al Bakir di Halmahera Selatan
Berikut ini sejarah Marabose di Bacan, Halmahera Selatan dan napak tilas Sultan Said Muhammad Al Bakir.
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
"Karena Boki belum mau, sampai di sana (Talimau) baru dilaporkan, bahwa Boki sudah mau."
"Makanya bahasa Bacan Talimau itu Tala Imau."
"Artinya Boki sebelumnya diajak tidak mau, sekarang sudah mau."
"Dari situlah, mereka berangkat sama-sama ke Ompuasal, "kisahnya.
Ompuasal, kata Ibnu, merupakan tempat Sultan menpakkan kaki pertama di Pulau Kasiruta.
Dari situlah, Sultan Said Muhammad Al Bakir, memuali kehidupan baru.
"Kalau kita lihat napak tilas sampai di situ (Ompuasal) memakan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, "jelanya.
Di Ompuasal Pulau Kasiruta, pemerintahan Kesultanan Bacan berlangsung kurang lebih 300 tahun.
Hingga Sultan ke 5, barulah berpindah ke Pulau Bacan.
"Jadi Sultan ke 5 itu, dia tidak seutuhnya berkuasa di Kasiruta."
"Tetapi setengah perjalanan dia, pindah ke Bacan, "bebernya.
Sehingga itu, Ibnu menegaskan, Tahane Pulau Makian adalah awal berpijaknya.
Baca juga: Makna Festival Marabose Dimata Sultan Tidore: Ini Adalah Embrio dari Kesultanan Bacan
Kesultanan Bacan, yang menetap di Limau Dolik.
"Tapi tidak berarti Limau Dolik itu, satu Kesultanan sendiri. kemudian Bacan juga sendiri, itu tidak."
"Akan tetapi dia melakukan perjalanan dari sana, "pungkasnya. (*)