Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Problem Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate Tuai Sorotan, Abdullah Adam: Ini Kegagalan Kepala Daerah

Problem RSUD Chasan Boesoirie Ternate dapat sorotan dari semua kalangan, termasuk Abdullah Adam selaku Direktur Forum Masyarakat Madani Maluku Utara.

Penulis: Amri Bessy | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Istimewa
STATEMEN: Direktur Forum Masyarakat Madani Maluku Utara, Abdullah Adam. Di mana ia menyoroti problem TPP RSUD Chasan Boesoirie Ternate, dengan sebuah pernyataan "Ini Kegagalan Kepala Daera", Selasa (24/1/2023). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Hingga saat ini, TPP Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate, belum juga dibayarkan.

Di mana para Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate menyebut, sudah 15 bulan TPP mereka tak diberikan.

Atas problem tersebut, para Nakes lalukan unjuk rasa, hingga boikot aktivitas IGD RSUD Chasan Boesoirie Ternate

Belum lama ini, mereka mendapat angin segar, bahwa Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Baca juga: TPP Tak Kunjungung Dibayarkan, Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate Tagih Janji Gubernur

Mengeluarkan pernyataan, yang mana TPP para Nakes akan segera dibayarkan.

Namun tungung punya tunggu, janji tersebut hanya sebatas lisan, karena tak ada realisasi.

Melihat fenomena tersebut, membuat Abdullah Adam selaku Direktur Forum Masyarakat Madani Maluku Utara angkat bicara.

Menurutnya, problem ini merupakan satu bukti, gagalnya Kepala Daerah dalam halni Gubernur Maluku Utara.

Bahwa persoalan tidak dibayarnya TPP, merupakan satu pelanggaran berat terhadap konstitusi.

Jelas dalam konstitusi menyebutkan, negara menjamin adanya kesehatan dan keselamatan, terhadap warga negara.

"Kasus Nakes ini merupakan bukti kuat, bahwa pemerintah gagal menjamin adanya kesehatan masyarakat."

"Dengan tidak membayar gaji para pekerja, yang merupakan tulang punggung perusahaan, "ungkapnya, Selasa (24/1/1023).

Sambungnya, di daerah lain, jika terjadi problem seperti ini, maka pemimpinnya akan merasa malu.

Bahkan mengundurkan diri, karena menganggap dirinya tidak mampu, bertanggungjawab atas amanat rakyat.

"Hal sekecil ini saja tidak bisa urus, mending undur diri saja, "tegasnya.

Sikap Gubernur, Sekda dan para SKPD yang saling melempar tanggungjawab, atas kasus ini.

Merupakan sikap yang sangat memalukan, dalam sistem pengelolaan pemerintahan.

Baca juga: Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate Boikot Aktivitas IGD, Buntut TPP Belum Dibayar

"Seharusnya mereka sadar, bahwa salah satu alasan mereka dipilih dalam Pilkada itu, karena janji-janji mereka."

"Atas program kesehatan masyarakat, salah satunya dengan program peningkatan fasilitas rumah sakit."

"Nyatanya janji ini hanya menjadi kata-kata kosong, karena sekelas gaji Nakes saja, tidak ada pertanggungjawabannya,"tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved