Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kabar Terbaru Gempa Turki dan Suriah: 4.890 Tewas, 24.000 Luka, Bantuan Datang dari Berbagai Negara

Jumlah korban jiwa akibat gempa meningkat menajdi 4.890 per Selasa (7/2/2023).

Editor: Ifa Nabila
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2022. - Ratusan orang dilaporkan tewas di Suriah utara setelah gempa berkekuatan 7,8 yang berasal dari Turki dan dirasakan di seluruh negara tetangga. 

TRIBUNTERNATE.COM - Simak kabar terbaru dari gempa yang mengguncang Turki dan Suriah.

Jumlah korban jiwa akibat gempa meningkat menajdi 4.890 per Selasa (7/2/2023).

Diketahui, korban jiwa di Turki meningkat menjadi 3.381 dan 20.426 terluka.

Baca juga: Wilayah Turki Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 7.9, Lebih dari 100 Orang Dilaporkan Tewas

Sementara itu, korban meninggal di Suriah menjadi 1.509 orang dan 3.548 orang terluka.

Sejauh ini, 11.000 bangunan dilaporkan rusak di Turki dan hampir 25.000 responden darurat bekerja di lokasi yang terkena dampak.

Tim penyelamat menggunakan setidaknya 10 kapal dan 54 pesawat untuk mengangkut yang terluka dan membantu operasi pencarian.

Bantuan untuk Turki dan Suriah berdatangan dari berbagai negara, dikutip dari Al Jazeera.

Pesawat Irak dan Iran membawa bantuan untuk korban gempa Turki dan Suriah, termasuk membawa makanan, obat-obatan, dan selimut pada Selasa pagi.

India juga mengerahkan tim penyelamat menuju Turki dengan regu anjing dan pasokan medis, dikutip dari CNN International.

Pakistan juga telah mengirimkan dua tim pencarian dan penyelamatan ke negara yang porak poranda.

Sementara Australia dan Selandia Baru memberikan dana untuk bantuan kemanusiaan.

Selain itu, 10 unit tentara Rusia dengan lebih dari 300 tentara membersihkan puing-puing dan membantu operasi pencarian dan penyelamatan di Suriah.

Amerika Serikat mengatakan akan mengirim dua unit pencarian dan penyelamatan ke Turki.

Rumah sakit di negara itu kewalahan saat para korban mencari pertolongan, dengan beberapa fasilitas rusak akibat gempa.

Ada kekhawatiran khusus tentang penyebaran penyakit, terutama di kalangan anak-anak, yang sudah hidup dalam kesulitan yang luar biasa.

Musim dingin ini sangat sulit karena kondisi beku dan wabah kolera.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) mengatakan tim tanggap darurat dari Koordinasi dan Penilaian Bencana PBB (UNDAC), Kelompok Penasihat Pencarian dan Penyelamatan Internasional (INSARAG) dan Tim Medis Darurat WHO (EMT) sedang dimobilisasi ke Turki untuk membantu respons kemanusiaan.

100 Gempa Susulan

Setidaknya 100 gempa susulan berkekuatan 4,0 atau lebih telah terjadi sejak gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki selatan pada Senin pagi waktu setempat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

Semakin lama waktu gempa asli, frekuensi dan besarnya gempa susulan cenderung menurun, dikutip dari APA.

Namun, gempa susulan 5,0 hingga 6,0 lebih masih mungkin terjadi dan membawa risiko kerusakan tambahan pada struktur yang terganggu akibat gempa asli.

Hal ini membawa ancaman lanjutan bagi tim penyelamat dan penyintas.

Gempa susulan membentang lebih dari 300 kilometer (186 mil) di sepanjang zona patahan yang pecah di Turki selatan, berorientasi dari barat daya ke timur laut dan membentang dari perbatasan dengan Suriah melalui provinsi Malatya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Gempa Turki dan Suriah: 4.890 Orang Tewas dan 24.000 Terluka, Puluhan Ribu Rumah Rusak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved