Pencurian Rel Kereta Api oleh Oknum Polisi-TNI: Diduga Libatkan Anak di Bawah Umur, Terancam Dipecat

TRIBUNTERNATE.COM -  Kasus pencurian rel kereta api yang dilakukan oleh oknum polisi berkomplot dengan prajurit TNI terjadi di Asahan, Sumatera Utara.

Peristiwa pencurian ini sempat dipergoki warga dan beredar viral di media sosial.

Total, ada 17 potongan besi bekas milik PT Kereta Api (PT KAI) yang dicuri.

Pelaku pencurian kini telah diamankan pihak kepolisian.

Mengutip Kompas.com, pencurian ini tepatnya terjadi di Desa Ledong Barat, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Bersama sejumlah warga, aparat dari Kepolisian Sektor Pulau Raja, Asahan, menangkap kedua oknum Polisi dan TNI itu pada Sabtu (4/2/2023).

17 Rel 

Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Divre I Sumatera Utara Anwar Solikhin menyebutkan, akibat pencurian ini kerugian yang ditimbulkan mencapai lebih dari Rp200 juta.

Penjelasan KAI Anwar mengatakan, pencurian besi rel oleh komplotan ini dilakukan pada Sabtu, 4 Februari 2023 sekitar pukul 03.30 WIB.

Saat melakukan aksinya, keempat pelaku mencuri 17 batang besi rel kereta api dengan ukuran yang berbeda-beda.

"Total ada 17 batang rel yang dicuri, dengan ukuran panjang 5 meter, 7 meter, dan 8 meter," kata Anwar.

Barang curian tersebut kini menjadi barang bukti lengkap dengan 1 unit truk Colt diesel pelat BK 9172 YF yang menjadi alat pengangkutnya.

Akibat pencurian rel besi kereta api itu, PT KAI diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp247,8 juta.

Meskipun meerugikan PT KAI hingga ratusan juga, Anwar mengatakan, pencurian rel besi kereta api itu tidak berdampak langsung pada perjalanan kereta.

Sebab besi rel kereta yang dicuri bukanlah rek kereta aktif. "Untuk dampak secara langsung terhadap perjalanan KA tidak ada, karena rel yang dicuri bukan rel aktif yang dilalui KA," terang Anwar.