Kades Labuha Halmahera Selatan Rela Rogoh Kocek Pribadi untuk Salurkan BLT

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Kades Labuha Halmahera Selatan, Badi Ismail mengaku kehabisan uang pribadi.

Sampai Rp 700 juta, hanya karena memenuhi penambahan kuota, penerima BLT dari warga Desa Labuha, Halmahera Selatan.

"Dari pemerintah pusat itukan cuma 40 persen, tapi ini warga penerima naik 309 orang, padahal harusnya cuma 126 orang."

"Dari 309 orang ini coba dikalikan Rp 300 ribu selama 12 bulan, itu Rp 1 miliar lebih, sedangkan anggaran desa tidak cukup."

Baca juga: Kades-kades di Halmahera Selatan Dijanjikan Umroh dan ke Israel, Asalkan Penuhi Syarat Ini

"Makanya saya takor (kehabisan) Rp 700 juta, "bebernya, Rabu (15/2) kemarin.

Atas dasar itu, dia menduga ada oknum-oknum tertentu yang sengaja melakukan penambahan nama penerima BLT.

"Jadi salah diinput, ada yang tidak ada nama tapi bagaimana dia penerima BLT, berarti ada yang nakal kan, "ujarnya.

Badi Ismail juga mengaku salah, karena telah menandatangni Perkades terkait penambahan kuota penerima BLT.

Sehingga itu, ada warga yang bukan berdomisili di Desa Labuha, namun namanya masuk sebagai penerima.

Baca juga: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik

"Berarti yang salah kita (saya) sendiri, karena tandtangan tidak baca-baca. Jadi kita harus bayar semua karena tidak ada perubahan, "tandasnya.

Diketahui, warga Desa Labuha juga telah membuat laporan di Kejari Halmahera Selatan.

Tterkait dugaan pemalsuan tandatangan warfa penerima BLT, di daftar realisasi penyaluran BLT. (*)