Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Polisi Lalu Lintas Tak Pakai Seragam Tempeleng Remaja Berkali-kali, Kini Ibu Korban Lapor ke Polda

Seorang ibu dari remaja 16 tahun di Mamuju lapor polisi atas tindakan kekerasan yang diterima anaknya.

Editor: Ifa Nabila
Tribunnews.com
Ilustrasi polisi. Seorang ibu dari remaja 16 tahun di Mamuju lapor polisi atas tindakan kekerasan yang diterima anaknya. 

"Bukan soal berat ringannya luka atau bekas tamparannya, tapi ini soal sikapnya sebagai anggota Polri yang sudah begitu arogan," singkat Esa.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Syamsu Ridwan mengatakan kasus masih dalam penanganan proses dan pemberkasan.

"Dilakukan penyidikan Bidpropam Polda Sulbar, jika semua selesai akam dilaksanakan proses sidang," jelasnya.

Lanjutnya, sidang itu baru dapat ditentukan setelah semua berkas lengkap.

"Apakah sidang kode etik atau sidang disiplin, setelah semua siap baru dapat ditentukan," tutupnya.

Sebelumnya, Esa bercerita, kejadian bermula satu hari sebelumnya di sore hari pertama ramadhan 1444 Hijriyah.

"Anak-anak ngabuburit sebelum buka puasa seperti biasanya, akan tetapi oknum polisi yang bersangkutan itu menghentikan anak saya dan teman-teman," jelasnya.

"Sontak mereka kaget karena polisi yang bersangkutan tidak berseragam, dan salah satu diantara teman-teman anak saya meneriaki oknum tersebut," sambung Esa.

Keesokannya Jumat, 24 Maret 2023, Putra bersama teman-temanya kembali menikmati waktu subuh menjelang pagi di Pantai Manakarra.

Kata Esa, anaknya mengaku kembali bertemu dengan oknum tersebut dan dibawa ke pos Direktorat Lalulintas (Dirlantas) Polda Sulbar di Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulbar, sekira pukul 06.00 WITA.

"Meski pada saat itu mesin motornya dalam keadaan tidak menyala," kata Esa.

Setengah jam atau sekira 35 menit kemudian, Esa menerima informasi dari anaknya bahwa ia telah dipukuli oleh oknum tersebut.

"Anak saya ditempeleng (tampar) berulangkali, orangtua mana yang terima anaknya diperlukan demikian,"

Esa menambahkan, jika memang Putra bersalah silahkan di proses sebagaimana mestinya bukan justru main tangan

"Saya juga memang sudah ingatkan anak saya, tapi alhasil demikian hanya saja seharusnya oknum tersebut lebih bisa mengayomi," singkatnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun sulbar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved