Kata KNKT tentang Kecelakaan Maut Tol Semarang-Solo: Truk 70 Ton Melaju dengan Gigi Tinggi
Kendaraan yang menghantam minibus dan truk besar parkir ini merupakan Hino PS 320 dengan 8 gigi percepatan.
TRIBUNTERNATE.COM - Kecelakaan maut yang menewaskan 8 orang di Tol Semarang-Solo di KM 487+600 A pada Jumat (14/4/2023) dini hari masih terus diselidiki.
Adapun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan serangkaian pemeriksaan mengenai kecelakaan tersebut selama dua hari terakhir.
KNKT pun mengungkap penyebab kecelakaan beruntun yang melibatkan 7 kendaraan besar dan satu minibus Elf itu.
Dalam proses pemeriksaan, KNKT memulainya dengan memeriksa secara menyeluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan itu.
Selain itu, tim KNKT juga memeriksa jalan tol, baik di lokasi tragedi maupun ruas tol Semarang-Solo, dari Salatiga sampai junction (Simpang susun) Kartasura selama seharian.
Ketua Sub Komite investigasi Kecelakaan lalu lintas angkutan jalan KNKT, Ahmad Wildan mengungkapkan jika investigasi ini dilakukan dengan memeriksa secara secara detail kondisi kendaraan.

Baca juga: Horor di Black Link Tol Semarang-Solo: Dua Kecelakaan Maut dalam Dua Hari, 11 Nyawa Melayang
Baca juga: Daftar Identitas 8 Korban Tewas dan 5 Korban Luka dalam Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo
Baca juga: Kecelakaan Maut Kembali Terjadi di Tol Semarang-Solo, Mobil CRV Seruduk Truk Boks, 3 Orang Tewas
Dalam pemeriksaannya, tim menemukan jarum pada takometer atau RPM atau pengukur putaran mesin bergerak dari zona hijau ke zona putih.
Diketahui, dalam takometer ini ada 3 zona, hijau, putih dan merah.
"Zona hijau itu power maksimal, putih itu torsi maksimal, dan zona merah itu bahaya," terang Wildan, kepada TribunSolo.com, Selasa (18/4/2023).
Kendaraan yang menghantam minibus dan truk besar parkir ini merupakan Hino PS 320 dengan 8 gigi percepatan.
"Sehingga dapat kami pastikan, si pengemudi ini menggunakan gigi (tinggi) antara 5 sampai 8, sedangkan (gigi) ratio-nya juga di gigi tinggi antara gigi 7 dan 8," jelasnya.
Namun, pihaknya belum mendapatkan data pasti soal gigi yang digunakan itu.
Sebab, pihaknya masih menunggu pihak Hino yang sudah membongkar sistem transmisi kendaraan tersebut.
Fakta transmisi yang digunakan itu sangat penting guna mengetahui tingkat resiko kendaraan bermuatan 50 ton tersebut.
"Berarti kalau dengan kendaraannya, dengan traktor Head dan trailernya ya sekitar 70 ton," kata Wildan.
Baca juga: 3 Fakta Kasus Penganiayaan Berujung Hilangnya Nyawa karena Rebutan Lahan Prostitusi
Baca juga: Kisah Pemudik: Dua Jam Berkendara Lewati Dua Kabupaten, Baru Sadar Istrinya Ketinggalan di Brebes
Baca juga: Wanita 26 Tahun Tewas Mulut Berbusa, Sempat Makan Martabak dari Tamu: Mengeluh Rasa Pahit
Mobil Pengangkut Gula Pasir Tergelincir di Jalan Menuju RSUD Bobong Taliabu |
![]() |
---|
Update Pencarian 2 ABK KM Cahaya Timur 02 yang Tenggelam di Perairan Halmahera Utara |
![]() |
---|
Daftar Kecelakaan 2 Tahun Terakhir di Perairan Maluku Utara, Terbaru KM Cahaya Timur 02 |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: KM Cahaya Timur 02 Terbalik di Perairan Halmahera Utara, 2 Orang Dalam Pencarian |
![]() |
---|
Identitas Pengendara Honda Viar, Meninggal Tertabrak Dump Truck di Bacan Halmahera Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.