Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Selalu Bentrok, Pemkab dan Forkopimda Morotai Lakukan Hearing dengan Warga Dua Desa

Karena selalu bentrok, Pemkab dan Forkopimda Morotai melakukan hearing dengan warga dua desa

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Istimewa
SOLUSI: Suasana rapat dengar pendapat atas konflik dua desa di Morotai yang tak kunjung reda, Rabu (31/5/2023). Di mana pada rapat tersebut dipimpin langsung Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali, Kapolres Pulau Morotai, AKBP Agung Reza Pratidina, keterwakilan dua desa. 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Pemkab Pulau Morotai dan Forkopimda, lakukan rapat mediasi.

Dua Desa yang selalu berkonflik, yakni Desa Daruba Pantai dan Desa Gotalamo.

Diketahui, dua desa itu selama 3 bulan terakhir selalu bentrok sosial, yang tak kunjung berdamai.

Atas kejadian itu, Pemkab dan Forkopimcam yang dihadiri Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali.

Baca juga: Muhammad Umar Ali Minta Partisipasi Warga, Kembangkan Potensi Wisata Morotai

Melakukan hearing dengar pendapat, untuk mencarikan solusi atas kejadian tersebut, Rabu (31/5/2023).

Di kesempatan itu PJ Bupati Pulau Morotai meminta agar tokoh masyarakat, menyampaikan pokok permasalahannya.

Salah satu keterwakilan dari Desa Daruba Pantai, Ustad Pongki mengatakan.

Kedua desa yang berada di wilayah Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai ini.

Bukan kali pertamanya terjadi bentrok, namun sudah sejak lama terjadi.

Di mana pemicu bentrok adalah, anak-anak remaja yang usianya 20 tahun keatas.

"Sebenarnya aman-aman saja, hanya saja anak-anak remaja yang sudah mengkonsumsi Miras dan lem."

"Terus mereka saling lempar-lemparan baru, hingga memicu sampai ke orang dewasa, "katanya.

Sementara Tokoh masyarakat dari Desa Gotalamo, Ahmad Peklian mengatakan.

Terkait masalah ini, kedua belah pihak sudah adakan pertemuan

"Sudah adakan pertemuan, ada poin yang kami inginkan. Pertama, dirikan pos pengamanan permanen."

"Terus pos satgas dari TNI, harus ditempatkan di antara dua Desa ini."

"Dan jika ada keributan lagi, permintaan kami ke pihak berwajib agar menangkap pelaku, "pintahnya.

Seorang Tokoh Pemuda, Saiful Paturo menyampaikan bahwa kejadian bentrok ini.

Karena kurangnya lapangan pekerjaan, sehingga banyaknya pengangguran dan berujung perkelahian.

"Kalau saya sih, pemicunya adalah tidak ada lapangan pekerjaan di Morotai."

"Sehingga anak-anak ini stres karena tidak bekerja, pemerintah harus serius untuk hal ini, "pintahnya.

Menanggapi semua itu, PJ Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali menyampaikan.

Masukan yang disampaikan akan ditindaklanjuti, dan soal lapangan pekerjaan.

Saat ini pihaknya masih lakukan upaya datangkan investor, agar terciptanya lapangan pekerjaan.

Kapolres Pulau Morotai, AKBP Agung Reza Pratidina juga menanggapi masukan yang disampaikan.

Kaitannya dengan Miras dan lem, yang menjadi pemicu terjadinya bentrok antar warga.

Di mana pihaknya akan melakukan pengawasan ketat, bahkan semua poin disampaikan akan ditindaklanjuti.

Baca juga: Tarian Tide-Tide Sambut Kedatangan Pemandu Ekowisata di Wisata Balitako Morotai

"Apa yang disampaikan, kami tetap tindaklanjuti, kami juga minta pengawasan semua pihak, ini tanggung jawab bersama, "pintahnya.

Diketahui, hearing dengar pendapat juga dihadiri Sekretaris Daerah Pulau Morotai, F Revi Dara.

Perwakilan warga dua desa yang dijaga ketat aparat keamanan dari Polres Pulau Morotai. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved