Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Dandim Morotai Letkol Arh Masykur Sebut Bangun Karakter Mahasiswa Harus Berawal dari Penderitaan

Dandim Morotai Letkol Arh Masykur Sebut Bagun Karakter Mahasiswa Harus Berawal dari Penderitaan

|
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Dok Dandim 1514 Morotai
PROGRAM: Dandim 1514 Morotai Letkol Arh Masykur Akmal ST.MT saat memberikan materi tentang karakter building dan wawasan kebangsaan ke mahasiswa baru Unipas Pulau Morotai TA 2023/2024 di Gedung Islamic Center Morotai, Desa Gotalamo, Morotai Selatan, Selasa (29/8/2023). 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Dandim 1514 Pulau Morotai, Letkol Arh Masykur Akmal ST.MT mengatakan.

Untuk membangun karakter mahasiswa, bisa dimulai dengan penderitaan.

Karena menurutnya sebuah kesuksesan itu, dilalui tidak dengan sebuah kesenangan.

"Bangun karakter itu harus penuh derita, orientasi ini juga sebagai pembentukan atau pengenalan."

Baca juga: BEM Unipas Morotai Bakal Boikot Aktivitas Perkuliahan, Jika 8 Dosen yang Dipecat Tidak Dikembalikan

"Sehingga dapat bermanfaat untuk perjalanan pendidikan kedepannya, "katanya.

Saat memberikan materi tentang karakter building dan wawasan kebangsaan.

Kepada mahasiswa baru Universitas Pasifik atau Unipas Pulau Morotai TA 2023/2024.

Bertempat di Gedung Islamic Center Morotai, Desa Gotalamo, Morotai Selatan, Selasa (29/8/2023).

Di depan ratusan mahasiswa baru itu, Masykur juga menyampaikan, bagi mahasiswa melaksanakan orientasi.

Harus memahami tujuan dari orientasi, sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku terhadap orang lain.

Tujuannya kata dia, dapat menciptakan harmoni di sebuah tempat baru, agar bermanfaat dan bisa meningkatkan kinerja individu.

Menurutnya, generasi yang tumbuh di era digitalisasi banyak menghabiskan waktu sia-sia, sebab lebih mementingkan sekelilingnya.

"Rata-rata generasi sekarang ini, sudah punya handphone sejak usia dini."

"Sehingga banyak menghabiskan waktu dengan handphone, dari pada dengan orang sekitar, "jelasnya.

Selain itu, pria berpangkat dua bunga itu juga menjelaskan empat pilar kebangsaan.

Yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal ika sebagai satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Lanjutnya, empat pilar itu harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan setiap masyarakat.

Agar mampu berkontribusi positif dalam membangun bangsa dan negara, dilandasi cinta tanah air.

"Wawasan kebangsaan, dibagi menjadi dua karakter yaitu positif dan negatif."

"Karakter positif apabila seseorang yang berada di lingkungan sekitar dapat menguntungkan, "jelasnya.

Baca juga: BEM Unipas Morotai Minta Yayasan dan Rektor Kembalikan 8 Dosen yang Dipecat

"Sementara untuk karakter negatif yaitu, dapat membawa dampak buruk pada lingkungan sekitar."

"Serta untuk aspek wawasan kebangsaan dibagi menjadi aspek moral dan aspek intelektual, "jelasnya.

Seraya menyampaikan, peran mahasiswa sebagai Agen Of Change Iron Stock, Moral Force, Guardian Of Value dan Social Control. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved