Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemilu 2024

Nyaleg DPRD Maluku Utara, Kopaska Asal Morotai Ismail Rahaguna Pensiun Dini

Pernah Usir Kapal Perang Malaysia di Ambalat, Anggota Kopaska Asal Morotai Ismail Rahaguna Pilih Pensiun Dini

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Dok Lettu P Laut, Ismail Rahaguna
PEMILU: Lettu P Laut, Ismail Rahaguna. Di mana ia memilih pensiun dini untuk nyaleg DPRD Maluku Utara, meski jabatannya sebagai TNI-AL masih ada 9 tahun lagi, Selasa (29/8/2023). 

Seraya menyampaikan, sudah cukup menjadi seorang anggota TNI AL.

"Jadi saya rasa sudah cukup untuk menjadi seorang TNI AL, karena biar bagaimanapun,"

"Sudah banyak generasi atau adik-adik saya yang menjadi seorang prajurit TNI AL"pungkasnya.

Diketahui, Ismail Rahaguna mencalonkan dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku Utara itu, lewat partai Demokrat.

Berikut ini kisah singkat, Ismail Rahaguna, saat mengusir kapal perang milik Negara Malaysia, pada tahun 2005, saat terjadi ketegangan RI-Malaysia di Ambalat.

Saat itu pemerintah RI membangun mercusuar Karang Unarang yang terletak di titik terluar.

Pembangunan Mercusuar Karang Unarang selalu diganggu oleh Tentara Laut Diraja Malaysia maupun Marine Police.

Mulai dari bermanuver yang menimbulkan gelombang, hingga menganiaya pekerja mercusuar.

Saat itu dia masih pangkat sersan kepala dan sebagai Wadan Tim Pasukan Kopaska, bertugas pengamanan pembangunan Mercusuar Karang Unarang.

Dimana saat itu, ada dua kapal Malaysia masuk di Kawasan pembangunan Karang Unarang.

Dua kapal Malaysia tersebut, lalu membuang jangkar di sekitar pembangunan proyek itu.

Ismail saat itu, mendapat perintah dari atasannya, ia langsung bergerak bersama tiga rekannya menggunakan speed karet milik TNI AL dengan kecepatan tinggi.

Ancaman itu dilakukan bukan hanya satu kapal, melainkan kapal lainya juga berhasil Ia taklukkan.

Dengan ancaman akan memutuskan jangkar mereka jika tidak mengindahkan permintaannya.

Selain itu Ismail diperintahkan atasnya melakukan penyisiran kedua kapal milik Malaysia itu,

Baca juga: Soal Tak Berkantor Selama 2 Bulan, Ketua DPRD Morotai Rusminto Pawane Pilih Bungkam

Tanpa ada senjata hanya mengandalkan mental dan kecintaan terhadap NKRI.

Sekalipun mengancam nyawanya namun itu merupakan resiko sebagai prajurit sudah terlatih.

Maka akan menjalankan tugas negara yang dicintai, rela mati sekalipun. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved