Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Konflik Palestina vs Israel: Mengenal Hamas, Sekutunya, dan Motif Operasi Banjir Al-Aqsa Sabtu Lalu

Hamas juga meminta kelompok lain untuk bergabung dalam perlawanan, dan mengatakan bahwa serangan hari Sabtu hanyalah permulaan.

|
AFP/MOHAMMED ABED
Warga Palestina memeriksa kehancuran di sekitar Masjid Ahmed Yassin, yang diratakan oleh serangan udara Israel, di Kota Gaza pada awal 9 Oktober 2023. Israel tanpa henti menggempur Jalur Gaza semalaman hingga 9 Oktober ketika pertempuran dengan Hamas berlanjut di sekitar Jalur Gaza, seiring dengan banyaknya korban jiwa. jumlah korban perang melawan pejuang Palestina melonjak di atas 1.100 orang. (Muhammad ABED/AFP) 

Osama Hamdan, juru bicara senior Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok tersebut tidak menyerang warga sipil meskipun video milik kelompok tersebut menunjukkan para pejuangnya menyandera warga lanjut usia Israel selama pertempuran pada hari Sabtu.

Kelompok hak asasi manusia seperti Amnesty International juga menunjukkan bahwa warga sipil Israel telah dibunuh oleh Hamas.

Namun Hamdan bersikeras bahwa kelompoknya hanya menyerang pemukim yang tinggal di pemukiman ilegal, yang ia gambarkan sebagai target yang sah.

“Anda harus membedakan antara pemukim dan warga sipil. Pemukim menyerang warga Palestina,” kata Hamdan.

Ketika ditanya apakah warga sipil di Israel selatan juga dianggap sebagai pemukim, Hamdan berkata: “Semua orang tahu ada pemukiman di sana.”

“Kami tidak sengaja menargetkan warga sipil. Kami telah menyatakan bahwa pemukim adalah bagian dari pendudukan dan bagian dari pasukan bersenjata Israel. Mereka bukan warga sipil,” tambahnya.

Bagaimana Hamas dapat melakukan serangan?

Hamas mengatakan para pejuangnya menyandera beberapa warga Israel di daerah kantong tersebut, dan merilis video para pejuang menyeret tentara yang berlumuran darah.

Dikatakan bahwa perwira senior militer Israel termasuk di antara para tawanan. Video-video tersebut tidak dapat segera diverifikasi tetapi disesuaikan dengan fitur geografis di wilayah tersebut.

Ketakutan bahwa warga Israel telah diculik membangkitkan kenangan akan penangkapan tentara Gilad Shalit pada tahun 2006, yang ditangkap oleh pejuang yang terkait dengan Hamas dalam serangan lintas perbatasan.

Hamas menahan Shalit selama lima tahun hingga ia ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Hamas juga mengirim paralayang terbang ke Israel, kata militer Israel. Serangan tersebut mengingatkan kita pada serangan terkenal pada akhir tahun 1980an ketika para pejuang Palestina menyeberang dari Lebanon ke Israel utara dengan pesawat layang gantung dan menewaskan enam tentara Israel.

Sumber: Al Jazeera

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa Hamas? Sejarah Berdirinya dan Latar Belakang Operasi Banjir Al-Aqsa di Sabtu Pagi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved