Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

32 Santri Bina Insan Mulia Diterima di Kampus Eropa, Penasaran Begini Caranya

32 santri dari Bina Insan Mulia diterima di kampus Eropa, salah satunya di negera Turkey di Ankara University atau Istanbul University.

Editor: Munawir Taoeda
Dok Pesantren Bina Insan Mulia
SEKOLAH: Pemberangkatan santri Pesantren Bina Insan Mulia studi abroad ke Eropa-Turkey gelombang I, Jumat (20/10/2023). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Hari ini, Turkey bukan saja negeri yang indah pariwisatanya dan enak kulinernya.

Tetapi menjadi negeri yang patut diacungi jempol, atas kemajuan yang diraihnya di berbagai bidang selama 20 tahun terakhir, terutama di pendidikan, sains dan teknologi, serta kemiliteran.

Karena itu, Pesantren Bina Insan Mulia menempatkan Turkey sebagai destinasi untuk study lanjutan para lulusannya.

Beberapa tahun terakhir, Pesantren Bina Insan Mulia telah berhasil mengirim ratusan alumninya untuk belajar di kampus-kampus ternama di Turkey, seperti Ankara University atau Istanbul University.

Baca juga: 5 Pesantren Terbaik, Rekreatif dan Inovatif di Indonesia, Rekomendasi untuk Calon Walisantri

Mereka diterima di berbagai fakultas, mulai dari manajemen, study Islam, ekonomi, psikologi, sosiologi, IT, bisnis, technical engineering, dan lain-lain.

Tahun ini, Pesantren Bina Insan Mulia memberangkatkan 32 santrinya ke sejumlah kampus di Turkey, yaitu Bursa Uludag University, Sakarya University, Izmir Dokuz Eylül Üniversity, Ankara University, Sabancy University, Bandirma University, Cankaya University, dan Istanbul University.

Mereka diterima di berbagai fakultas. Antara lain communication, Islamic studies, mechanical engineering, textile engineering, labour economic and industrial relation, biology, management infotmation system, international relation, business administration, dan law.

Mereka diterima di kampus tersebut setelah dinyatakan lulus dari serangkaian seleksi, administrasi, akademik, dan YOS.

Besarnya minat para lulusan Pesantren Bina Insan Mulia melanjutkan kuliah ke luar negeri semakin memperkuat optimisme Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia KH Imam Jazuli Lc., MA..

Untuk melahirkan 1000 sarjana dari strata master dan doktor luar negeri lulusan Pesantren Bina Insan Mulia pada tahun 2028.

Selain ke Turkey, lulusan Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf International (MAUBI) dan SMK Bina Insan Mulia tahun ini berhasil melanjutkan ke berbagai negara.

Antara lain Tunisia, Jordan, Taiwan, Mesir, Jerman, Perancis, China, Malaysia, Australia, Jepang, dan lain-lain.

Dalam suasana yang khidmat, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia menyampaikan pesan-pesan khusus di acara Pelepasan pada Jumat (15/9/23). Acara Pelepasan dihadiri seluruh santri kelas 10 dan kelas 11, wali santri, dan para lulusan yang akan bertolak ke Turkey.

Beliau menyampaikan pesan bahwa belajar di luar negeri bagi masyarakat Indonesia memiliki banyak keunggulan atau nilai plus.

"Selain pastinya akan menguasai bahasa asing, metode pembelajaran, dan pergaulan, kalian juga akan mendapatkan branding yang lebih unggul."

"Branding berarti merek yang dibentuk dari persepsi dan keyakinan seseorang mengenai kualitas yang ikut menentukan penghargaan atau nilai."

"Lulusan Eropa atau Amerika pasti akan dipersepsi orang memiliki nilai plus dibanding dengan lulusan kampus lain di dalam negeri. Dan itu dibuktikan dari tokoh-tokoh yang sekarang berkiprah di berbagai bidang, "jelas beliau.

Kepada angkatan yang akan berangkat tahun ini, KH Imam Jazuli, Lc., MA., juga berpesan agar nanti para santrinya dapat melanjutkan S2 dan S3 di negara lain yang lebih maju dari Turkey.

Seperti di Amerika atau Eropa lain dengan menekuni bidang keilmuan yang benar-benar akan dibutuhkan oleh pembangunan Indonesia.

"Jangan lama-lama di Turkey. Cukup sampai S1 saja, kalau bisa, "tambah beliau.

Satu hal lagi yang benar-benar ditekankan oleh Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia kepada para santri yang akan berangkat ini adalah komitmennya untuk mengamalkan ilmu di dalam negeri.

Beliau mengingatkan, banyak pelajar Indonesia yang tidak mau pulang lagi ke Indonesia setelah bekerja di luar ngeri dan mendapatkan kehidupan yang enak.

Beliau mencontohkan pengalaman pribadinya ketika bekerja di luar negeri.

"Memang saat saya bekerja di luar, secara gaji mendapatkan lebih banyak dibanding dengan yang saya dapatkan waktu kerja sebagai dosen di Cirebon dan di Bogor."

"Tapi saya ingat bahwa di dalam negeri, saya ingin membangun kehidupan masa depan dan Alhamdulillah terwujud."

Baca juga: 10 Pesantren Terbaik di Indonesia, Rekomendasi untuk Calon Wali Santri

"Saya mendapatkan banyak hal yang tidak saya dapatkan seandainya saya terus lanjut tinggal di luar negeri, "tegas beliau.

Menutup acara Pelepasan, Kiai Imam Jazuli mengeluarkan candaan kepada para santri yang disambut dengan antusias.

"Saya doakan semoga kalian mendapatkan pasangan hidup dengan orang Turkey atau orang Eropa lain untuk memperbaiki keturunan, "kata beliau sebelum berdoa bersama.

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved