Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Taliabu

Nilai Tinggi Tes PPPK di Taliabu Tapi Tak Lulus, Deviati : Saya Jadi Honorer sudah 9 Tahun

Deviati Ade Pule merupakan salah satu peserta PPPK Guru Pulau Taliabu 2023 yang tak lulus.

Penulis: Laode Havidl | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
TUNTUTAN: Massa aksi dari peserta PPPK Guru Pulau Taliabu tahun 2023 usai palang kantor BKPSDMA Pulau Taliabu. 

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Deviati Ade Pule merupakan salah satu peserta PPPK Guru Pulau Taliabu 2023 yang tak lulus.

Padahal, Deviati mendapatkan peringkat kedua dari 12 jumlah peserta PPPK Guru Prakarya dan Kewirausahaan, yang ikut seleksi.

Nilainya bahkan tertinggi kedua dalam hasil test CAT, di angka 561.

Deviati kemudian kaget saat pengumuman terakhir nilainya berubah rendah dari 561 menjadi 462,3.

Dan digeser menjadi peringkat ke 8.

"Saya heran, kenapa bisa seperti itu. Dan nilai saya dikurangi tidak sesuai. Karena yang dibutuhkan 7 orang saja dibidang itu, saya pun tidak lulus," kata dia, Selasa (2/1/2023).

Deviati membandingkan nilainya dengan salah satu peserta PPPK Guru yang lulus atas nama Iin Saraswati Jaudin.

Baca juga: Masuk Tahun Politik, Bupati Taliabu Aliong Mus Minta Warga Jaga Perdamaian Meski Beda Pilihan

Yang awalnya Iin Saraswati mendapat peringkat ke 12 dengan nilai terendah di angka 468.

Saat pengumuman sudah nilainya bertambah menjadi 504,6 dan dinyatakan lulus.

"Ini kan aneh. Sehingga kami datang ke kantor BKPSDMA Pulau Taliabu untuk menanyakan hal ini. Jangan sampai ada kecurangan," ucapnya.

Namun hingga aksi demontrasi dilakukan, massa belum mendapatkan titik terang soal ini.

Dirinya menjelaskan, ada tiga materi tes CAT yang di uji, pertama terkait dengan teknis kinerja guru, kedua Manajerial dan sosial kultural, dan wawancara.

"Dari ketiga itu, kami dapatkan nilai sepadan. Alhasil tidak lulus," jelasnya.

Deviati mengaku, jika dibandingkan dari segi pengabdian menjadi honorer di sekolah.

Dirinya sudah mengajar selama 9 tahun lebih. Terhitung mulai dari dari tahun 2015 silam hingga sekarang.

"Saya sudah mengabdi sejak April 2015 di SD Inpres 1 Nggele jadi sudah 9 tahun lebih mau 10 tahun. Ketimbang ada satu peserta yang bekerja di tambang, pas test langsung lulus," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved