Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Antisipasi Lonjakan Harga Cabai dan Bawang, In Antisipasi Pemkota Tidore Kepulauan Maluku Utara

Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara sigap intervensi pasar untuk mengatasi terjadinya lonjakan harga pangan.

Penulis: Faisal Amin | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
Kabag Perekonomian dan Sekertaris TPID Kota Tidore Kepulauan Nurlaila Yasin 

TRIBUNTERNATE.COM,TIDORE - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara  sigap intervensi pasar untuk mengatasi terjadinya lonjakan harga pangan.

Intervensi diutamakan pada komuditas bawang merah dan cabai rawit (Barito).

Pasalnya harga komuditas bawang merah yang sering mengalami lonjakan harga di pasar Kota Tidore Kepulauan.

Intervensi yang dimaksudkan adalah membantu para pedagang dalam distribusi pangan dari tempat asal ke pasar Kota Tidore Kepulauan.

Hal demikian dinilai mampu menekan harga barang di pasaran.

Kepala Bagian Perekonomian yang Juga Sekertaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore Kepulauan Nurlaila Yasin saat dikonfirmasi mengatakan, harga pangan seperti bawang merah dan cabai fluktuatif dipasaran.

Harga bawang merah saat ini sudah mengalami penurunan harga setelah sebelumnya mengalami kenaikan.

"Per hari ini, harga bawang merah di angka Rp 60 ribu per kilo, turun Rp10 ribu dari Minggu sebelumnya. Sedangkan harga cabai rawit masih sama yaitu di harga Rp80 ribu per kilogramnya," Kata Nurlaila,Selasa (23/4/2024).

Kata Nurlaila, berdasarkan hasil rakor bersama Kemendagri harga tersebut tidak masuk dalam kategori batas nasional, hanya saja, kata Nurlaila, perlu dilakukan langkah antisipasi sebelum terjadinya lonjakan harga yang lebih tinggiUntuk itu, dalam beberapa hari kedepan, pihaknya terus melakukan pemantauan harga di pasar pasca Idul Fitri.

Baca juga: Calon Gubernur, Sultan Tidore Husain Sjah Mendaftar ke PDIP Maluku Utara

Ia menjelaskan, salah satu penyebab yang telah dikonfirmasi, adalah faktor ditutupnya sementara bandara karena cuti lebaran.

Salah satu satu pemasok  besar  cabai ke Maluku Utara adalah dari Sulawesi Selatan yang  menggunakan jalur udara.

"Faktor ini mungkin yang menyebabkan stok bawang dan cabai terbatas sehingga harganya melonjak," pungkasnya.(^)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved