Kasus DBD di Halmahera Selatan Meningkat, Paling Banyak Wilayah Pulau Bacan

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Halmahera Selatan, Maluku Utara, membeberkan data Demam Berdarah Dengue (DBD) periode Januari-April tahun 2024.

Menurut data, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk ini sudah mencapai 26 kasus. Para penderita didominasi anak-anak.

"Kasus paling banyak di Pulau Bacan, Januari-Maret 22 kasus dan April 4 kasus," ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Halmahera Selatan Naim, Rabu (24/4/2024).

"DBD ini ada dua jenis, yang berdarah 26 kasus, kemudian tidak berdarah 41 kasus," sambungnya.

Naim mengaku mayoritas penderita DBD adalah warga di Kecamatan Bacan dan Bacan Timur.

Meski begitu, dia tidak merinci total penderita penyakit di dua kecamatan tersebut.

Baca juga: Dorong Potensi Pariwisata Halmahera Selatan, Bassam Kasuba Talkshow di Kompas.com

Naim hanya menyebut kasus DBD di Halmahera Selatan tahun ini meningkat jika berdasrkan data awal tahun.

"Di Bacan ini paling banyak di Desa Tomori. Sisahnya tersebar di beberapa kecamatan lainnya. Jadi meningkat kalau sesuai data," jelasnya.

Pemkab Halmahera Selatan, kata Naim, telah mengambil langkah atas masalah kesehatan ini.

Di mana, proses fogging atau pengasapan, intens dilakukan di pemukiman warga setiap pekan.

Pasalnya, penyakit DBD disebabkan adanya genangan atau penumpukan air di setiap pemukiman warga.

"Kemarin juga kita laksanakan rapat. Rencananya stakeholder lintas sektor akan melakukan sosialisasi," tandasnya. (*(