Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liputan Wisata

Curhat Ibrahim F Lumbessy, Agen Tour Wisata Morotai Maluku Utara: Sedih, Tapi Demi Pelayanan

Ibrahim F Lumbessy mengaku salah satu masalah utama yang dihadapi sebagai Agen Tour di Morotai, Maluku Utara adalah akses transportasi udara

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Dok Morotai Trip
WISATA: Speedboad milik Dinas Pariwisata saat berlabuh di Pelabuhan salah satu Pulau Wisata yang ada di Pulau Morotai, Maluku Utara, Jumat (2/8/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Ibrahim F Lumbessy Curhat jika menjadi seorang Agen Tour and Travel di Morotai, Maluku Utara.

Kepada TribunTernate.com ia mengaku, salah satu masalah utama yang dihadapi sebagai Agen Tour adalah akses transportasi udara.

Yang mana hanya ada sekali penerbangan dalam seminggu. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada jumlah pengunjung (wisatawan).

"Hal itu (jadwal penerbangan) banyak dikeluhkan, karena waktu yang sudah mereka (wisatawan) atur harus sabar dan tertunda."

Baca juga: Polsubsektor Weda Tengah Halmahera Tengah Maluku Utara Gagalkan Penyelundupan 138 Cap Tikus

"Dan kalau ikut (naik) kapal waktu yang ditempuh 8 jam (Ternate-Morotai)."

"Tapi kalau pesawat kan hanya berapa menit saja (dari Ternate), mereka (wisatawan) sampai di Morotai, "jelasnya.

Dilain sisi, ia mengaku sudah membangun kemitraan dengan Pemkab Pulau Morotai (Dinas Pariwisata).

"Saya lebih condong ke wisata bahari. Menurut pengalaman, salam setahun, ada musim angin/cuaca yang agak berubah ubah."

"Tapi Alhamdulillah, saya pernah dikasih armada transportasi yang kapasitasnya dua/tiga orang."

"Dengan mesin tempel bertenaga 6 PK. Jadi saya sangat berterima kasih ke Pemerintah, "ujarnya.

Wisata Pulau Zum-zum di Pulau Morotai, Maluku Utara
Wisatawan mancanegara saat berkunjung di Pulau wisata Pulau Zum-zum bersuafoto dengan patong panglima tentara sekutu, Douglas MacArthur, Jumat (2/8/2024)

Selain itu, kendala lain dihadapi, adalah kapasitas perahu yang ia gunakan saat tour.

Pasalnya dalam sekali tour, speedboat harus memuat 10 hingga 12 orang wisatawan (termasuk pendamping).

"Akhirnya petahu itu jarang dipakai. Biasa kalau tiba-tiba, saya pakai (sewa) speedboat Dinas Pariwisata, "bebernya.

Walau sudah bertahun, ia mengaku belum mendapat bantuan berupa perahu dengan kapasitas besar.

"Sampai saat ini, saya belum pernah dikasih dengan unit yang kapasitas 40 PK, karena itu terpaksa saya harus sewa."

"Saya pernah sampaikan kebutuhan urgen saya ini ke Dinas, kala itu kepemimpinan Pak Benney Laos (Bupati)."

"Waktu itu Dinas menyanggupi dengan akan memberikan dua unit speedboat kapasitas 40 PK."

"Tapi yang datang (dikasih) yang kecil (ukuran) bukan yang 40 PK, saya sampai berpikir, mau ditolak tetapi ini di kasih."

"Dan kapasitasnya hanya 2 orang, jadi jarang terpakai, "keluhnya.

Baca juga: Fans Chelsea Sebut Conor Gallagher Cocok Main Bola Haram Atletico, Legenda Aston Villa: Mainnya Sama

Sejauh ini, ia mengaku menjalankan usaha ini sendiri, tanpa ada bantuan modal dari pihak manapun.

"Saya berdiri sendiri tanpa dukungan siapa-siapa untuk modal, dan transportasi itu saya sewa sendiri di tempat speed reguler."

"Mungkin saya tidak dikenal di dalam Pemda karena tidak punya keluarga, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved