Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Taliabu

Warung Sehati Proper Kadinkes Taliabu Malut Raih Nilai Sangat Memuaskan di Diklat PIM II Makassar

Proyek inovasi Warung Sehati sangat tepat untuk tekan angka Stunting di daerah kepulauan seperti Pulau Taliabu, Maluku Utara

|
Penulis: Laode Havidl | Editor: Munawir Taoeda
Dok
CAPAIAN: Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Maluku Utara, Kuraisia Marsaoly (kanan) 

TRIBUNTERNATE.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Maluku Utara, Kuraisia Marsaoly menerima 4 penghargaan Special For Revormer, sebagai salah satu peserta pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan V di Makassar, yang telah menggagas proyek perubahan dengan nama Warung Sehati.

Diketahui Warung Sehati merupakan tempat di mana para kader gabungan untuk menangani Stunting di Pulau Taliabu.

Atas capaian tersebut, Warung Sehati Pulau Taliabu mendapat apresiasi besar dari Prof.Dr.dr Abdul Razak Thaha.,MSc, guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Dosen Magister Ilmu Kesehatan Univ Aufa Royhan, Advisor Child Fund Indonesi, Dr.dr Lucy Widasari.,MSi.

Di mana, Dr.dr. Lucy Widasari, merupakan penulis buku StuntingPedia. Ia menilai bahwa, proyek inovasi Warung Sehati sangat tepat untuk tekan angka stunting di daerah kepulauan seperti Pulau Taliabu.

Baca juga: Berikut Jumlah DPS per Kecamatan di Halmahera Tengah Maluku Utara untuk Pilkada 2024

Menurutnya, Warung Sehati perlu dijalankan dengan maksimal agar bisa menjadi acuan penurunan stunting di daerah lainnya.

"Saya sangat apresiasi dengan hadirnya proyek perubahan Warung Sehati Pulau Taliabu, semoga ini menjadi wadah untuk mencegah stunting di Pulau Taliabu dengan baik, "ucap dr. Lucy, kepada TribunTernate.com, Sabtu (10/8/2024).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu Kuraisia Marsaoly menjelaskan, target Warung Sehati untuk intervensi stunting secara masif.

Dijelaskan, stunting merupakan indikator yang terkait dengan tingkat kesejahteraan suatu wilayah atau sejauh mana wilayah tersebut memperoleh pelayanan yang baik termasuk kesehatan dan gizi.  

Umumnya, hal ini berada di desa yang jauh dari pusat kota atau berada di daerah terpencil.

Terkadang karena sukar dijangkau, maka desa lokasi khusus tersebut sangat jarang dikunjungi atau memperoleh layanan program.

"Sehingga perlunya dukungan kerjasama dalam rangka pembinaan, pelaksanaan, pemberian makanan tambahan bagi baduta, ibu hamil KEK, ibu hamil anemia."

"Serta meningkatkan ketahanan pangan secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan sumber daya pangan lokal," terang Kuraisia.

Baca juga: PLN UP3 Sofifi Gerak Cepat Pulihkan Listrik yang Terdampak Banjir dan Longsor di Kecamatan Oba

Dia memepark, capaian implementasi Warung Sehati bukanlah akhir dari perjuangan, tapi awal langkah besar seorang reformer Kesehatan bersama seluruh komponen masyarakat bekerja cerdas dan ikhlas.

Serta melakukan implementasi terobosan pencegahan dan penurunan stunting hingga ditingkat keluarga.

"Dan sekecil apapun peran yang kita lakukan dapat memberi arti bagi keluarga, masyarakat dan negara," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved