Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Morotai

Warga Totodoku Morotai Maluku Utara Tanam Padi Ladang secara ‘Babari’, Kebiasaan Turun Temurun

Warga Totodoku Morotai Maluku Utara menanam padi ladang masih menggunakan cara tradisional atau BABARI yang merupakan kebiasaan turun temurun

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com/Fizri Nurdin
Warga Desa Totodoku, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, saat menanam padi ladang masih secara Tradisional, Minggu (18/8/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Warga Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara melakukan penanaman padi ladang masih menggunakan cara tradisional.

Tepatnya, di Desa Totodoku, Kecamatan Morotai Selatan, penanaman tanaman ketahanan pangan ini dilakukan orang dewasa hingga anak-anak.

Alat digunakan untuk membuat lubang tanah sebagai tempat mengisi bibit padi ladang pun masih jauh dari alat moderen, mereka hanya mengandalkan sebatang kayu kecil.

Menariknya, penanaman padi ladang ini, memiliki penentuan waktu, mulai dari hari bahkan tanggal yang ditentukan oleh tetua kampung atau imam di Desa setempat.

Baca juga: Bassam Kasuba Cuti Kampanye Pilkada Halmahera Selatan Malut 2024, Jabatan Bupati Diisi Pjs

Desa Totodoku adalah salah satu desa dari 88 Desa di Morotai, yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan.  

Tradisional dibaluti dengan gotong royong ini, digunakan saat penanaman padi maupun aktivitas lainnya.

Di Desa Totodoku, setiap aktivitasnya masih dilakukan secara kekeluargaan yang sudah menjadi budaya turun temurun.

Budidaya tanaman padi ladang dianggap mudah oleh masyarakat sekitar, karena masih menerapkan metode budidaya tradisional. Mulai dari proses, persiapan lahan, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen.

Bahkan, saat panen, para warga biasanya memasak masakan kebun di tempat penanaman untuk makan bersama-sama pada waktu istirahat.

"Kita warga khususnya di Desa Totodoku masih menerapkan ‘Babari’ (gotong-royong), bukan saja tanam padi ladang seperti ini, tapi ada hajatan-hajatan lainnya juga sama, dan ini sudah dari dulu," kata Kepala Desa Totodoku, Bidan Polulu, Minggu (18/8/2024).

Menurutnya, kebun seluas 3 hektar milik pribadinya itu, ia tanami padi ladang hanya 2 hektar lebih saja.

Pemanfaatan lahan ini, merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat dinamakan Ketahanan Pangan atau Ketapang.

Baca juga: Sindi Aulia, Anggota Paskibraka Ternate Malut Kehilangan Ayah saat Sukses Kibarkan Sang Merah Putih

"Sekitar 2 hektar lebih, ini kan program ketapang itu, jadi setelah ini ada lagi petani-petani di Desa Totodoku juga menanam yang sama," ujarnya.

Bidan mengaku, sebelum ada program yang ia jalankan itu, sudah menjadi kebiasaan untuk menanam padi ladang hingga mampu dikonsumsi setahun lamanya.

"Kan ini dari dulu, saya itu sudah menanam padi, jadi bisa simpan sampai satu tahun makan pun belum habis karena saya tanam banyak, jadi memang di Totodoku dari dulu warga menanam padi ladang ini," akuinya.

Seraya mengatakan, program Ketapang yang di fokuskan di Desa ia pimpin itu ada tiga, yakni pertanian, nelayan dan peternakan.(*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved