Banjir di Ternate
Tarisa Cahya Ramadhan, Mahasiswi KKN Korban Banjir Rua Ternate Malut: Tertidur Pulas Saat Kejadian
Kata Alan, saat Tarisa berhasil dievakuasi, kakinya ditemukan terjepit dengan tembok
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Bencana banjir di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara menelan beberapa korban jiwa.
Kini tercatat ada 26 korban dengan rincian 15 meninggal dunia dan telah ditemukan, 4 korban masih hilang dan 7 korban luka-luka.
Satu dari korban meninggal dunia akibat peristiwa banjir bandang mencekam ini adalah Tarisa Cahya Ramadhan.
Baca juga: Peduli Korban Banjir Bandang di Ternate, ANTAM Group Maluku Utara Beri Bantuan

Tarisa Cahya Ramadhan adalah mahasiswi semester 7 Program Studi S1 Akuntansi Syari'ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate.
Saat kejadian mencekam tersebut terjadi, Tarisa Cahya Ramadhan tengah jalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Rua.
Tarisa Cahya Ramadhan saat itu tengah tertidur pulas di rumah salah satu warga bernama Alan (40), bersama ponakan pemilik rumah bernama Gazali (20) dan Taslim (18).
Baca juga: Kapolda Maluku Utara Sampaikan Belasungkawa ke Keluarga Korban Banjir Bandang di Ternate
Gazali dan Taslim berhasil menyelamatkan diri karena saat kejadian keduanya terbangun karena mendengar suara gemuruh.
“Kan saya sama Taslim dalam keadaan tidur terus ada bunyi gemuru, saya bangun dan tanya ke Taslim ada bunyi apa itu," jelas Gazali, Senin (26/8/2024).
Katanya saat ingin keluar, Gazali melihat pintu kamar telah dipenuhi lumpur akibat banjir.

Karena panik, ia kemudian memecahkan jendela untuk menyelamatkan diri.
"Pas saya mau keluar ternyata di muka kamar sudah ada lumpur, saya lalu kasih pecah kaca jendela dan lari lewat jendela” aku Gazali dengan wajah sedih, Senin (26/8/2024).
Gazali mengaku, ingin berlari ke kamar Tarisa Cahya Ramadhan sedang tertidur pulas untuk bersama-sama menyelamatkan diri.
Namun suasana rumah sudah gelap dan mencekam dengan derasnya lumpur, membuat dia dan Taslim terpaksa langsung keluar tanpa Tarisa.
Jasad perempuan asal Desa Bobanehena, Halmahera Barat itu ditemukan dalam genangan lumpur bersama belasan korban lainnya, dalam proses evakuasi oleh masyarakat bersama Tim SAR Gabungan sejak Minggu (25/8/2024).
Alan pemilik rumah tempat Tarisa tinggal mengatakan, saat kejadian dirinya tak berada dirumah, hanya Tarisa dengan dua ponakannya, yakni Gazali dan Taslim.
“Saat kejadian saya tidak di rumah, saya di rumah sakit, dengar informasi banjir baru saya ke Rua ternyata dia (Tarisa) juga ikut meninggal,” kata Alan dengan wajah sedih, Senin (26/8/2024).
Alan menuturkan, saat banjir bandang menerjang, Tarisa diduga sedang tertidur pulas.
Derasnya banjir yang membawa material bebatuan membuat dinding rumah roboh dan menimpa Tarisa yang sementara berada di kamar.
Kata Alan, saat Tarisa berhasil dievakuasi, kakinya ditemukan terjepit dengan tembok, yang kemungkinan hal itulah yang menyebabkan Tarisa tidak bisa menyelamatkan diri.
Diketahui, banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIT, Minggu (25/8/2024).
Banjir bandang disebabkan karena intensitas hujan tinggi, yang mengguyur Kota Ternate sejak Sabtu (24/8) lalu. (*)
(TribunTernate.com/Randi)
Polisi dan Pemerintah Respon Cepat Buka Akses Jalan 2 Kelurahan di Ternate |
![]() |
---|
Pemkot Ternate Segera Rampungkan Pembangunan Huntap Korban Banjir Bandang Kelurahan Rua |
![]() |
---|
Update Banjir di Kelurahan Akehuda Ternate : Pengungsi Bertambah, Tiga Warga Sakit |
![]() |
---|
Update Pengungsi Banjir Bandang Ternate Malut, Berikut Daftar 8 KK yang Pindah ke Rusunawa dan Mes |
![]() |
---|
SK Penanganan Pengungsi Banjir Bandang Rua Ternate Berakhir, Dinsos Maluku Utara Tarik Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.