Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Guru BK Lecehkan 20 Siswi, Panggil Para Korban Lalu Tanya-tanya soal Ukuran Bra hingga Video Dewasa

Seorang guru BK berinisial CS diduga melecehkan 20 siswi di SMA Negeri 3 Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Editor: Ifa Nabila
Tribunternate.com
Ilustrasi pelecehan seksual. Seorang guru BK berinisial CS diduga melecehkan 20 siswi di SMA Negeri 3 Kota Pekalongan, Jawa Tengah. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang guru BK diduga melecehkan 20 siswi di sebuah SMA Negeri di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Pelaku berinisial CS bekerja di SMAN 3 Kota Pekalongan.

Kabarnya, CS bermoduskan memberi pertanyaan-pertanyaan tidak pantas kepada murid-muridnya.

Baca juga: Ibu Menangis Bayi 11 Bulan Dijual Suami untuk Judi Online: Rp 15 Juta Habis Seminggu

Baca juga: Pilkada Morotai Malut 2024: Cupli Rajuna Bantah Pindah Dukungan: Saya Bekerja untuk Deny-Qubais

Baca juga: BREAKING NEWS: Sebar Video Syur, Oknum Polisi di Ternate Maluku Utara Dilaporkan Mantan Kekasih

Selain itu, CS berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dikutip dari website resmi sekolah, foto CS masih terpampang hingga berita ini diterbitkan.

Di SMAN Kota Pekalongan tersebut memiliki tiga orang guru BK.

Dua perempuan dan satu laki-laki, yakni CS seorang.

Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Pekalongan, Yulianto Nurul Furqon dalam kesempatannya membenarkan status dari CS.

Oleh karenanya, CS akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

"Kami lakukan sesuai aturan kedinasan, karena pelaku PNS," katanya, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (7/10/2024).

Lebih jauh, Yulianto menambahkan, sudah muncul laporan dugaan pelecehan yang dilakukan CS sejak 14 tahun lalu.

Meskipun demikian, pihaknya baru mengetahui hal tersebut akhir-akhir ini.

"Laporan dari orang tua dan siswa sudah berjalan dari 2010, dan saya saja baru tahu seminggu yang lalu," bebernya.

Baca juga: Yudi, Tukang Ojek Pangkalan Ternate Maluku Utara yang Bertahan di Gempuran Ojol

Berawal diberi pertanyaan

Belakangan diketahui, modus yang dilakukan CS bermula saat dirinya memanggil siswi secara acak.

Ia kemudian membawa siswinya ke tempat sepi untuk ditanyai.

Pertanyaan tersebut soal ari ciuman, ukuran bra, masturbasi, hingga video porno.

Yulianto menjelaskan, CS dalam kesempatannya mengakui telah bertindak terlalu jauh dengan menanyai persoalan pribadi siswinya.

"Guru tersebut mengakui bahwa sudah terlalu jauh menginterogasi. Guru itu bertanya terkait pergaulan bebas."

"Cuman, kadang tanyanya terlalu menjurus. Jadi, intinya menyinggung perasaan anak, lalu melapor ke orang tua, dan orang tua ikut tersinggung," jelasnya.

Sementara itu, dikutip dari Instagram resmi sekolah, tercatat ada 20 korban hasil screening per Rabu 2 Oktober 2024.

Dengan rincian terdapat 17 korban dengan kondisi normal dan 3 abnormal. 

Selanjutnya pihak sekolah lewat Dinas Kesehatan Pekalongan akan mendatangkan psikolog guna pendampingan 3 korban dengan kondisi abnormal.

Jadwal konseling akan dilakukan pada 7 Oktober 2024 mendatang guna mengetahui apakah 3 siswi terdampak karena peristiwa tersebut atau lainnya.

Baca juga: Calon Wali Kota Tidore Maluku Utara Muhammad Sinen Hadiri Undangan Klarifikasi Dugaan Politik Uang

Berakhir dimutasi

Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Kustrisaptono memutasi CS ke sekolah lain.

Sebelumnya, telah dipanggil pihak sekolah dengan guru BK yang bersangkutan.

"Didapati kesepakatan untuk yang bersangkutan ini dipindahtugaskan sementara ke SMAN Bantarbolang Pemalang," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Kustrisaptono berharap dengan pemindahan ini, CS bisa mawas diri dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Pertimbangan lain, pihak SMA baru tidak menolak kedatangan yang bersangkutan.

Terakhir Kustrisaptono memastikan akan melakukan pendampingan kepada para korban.

"Pihak sekolah sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan untuk dilakukan konseling kepada 16 anak ini. Sudah kita mulai sejak Jumat (4/10/2024)," tandasnya.

Berlanjut ke ranah hukum?

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Prayudha Widiatmoko memastikan belum ada laporan.

Meskipun demikian, polisi akan mengusutnya kasusnya ketika laporan dari korban atau pihak terkait sudah diterima pihaknya.

"Kalau memang ada tuntutan penegakan hukum, berarti harus ada yang bersedia menjadi saksi, dan juga alat bukti yang cukup untuk kita tindak lanjuti sesuai progres hukum yang berlaku," ucapnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Di sisi lain, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mendorong agar kasus ini bisa diselesaikan di jalur hukum.

"Jadi kalau menurut saya, proses kasus ini, bisa jadi shock terapi, dan saya harapkan ke depannya tidak terjadi lagi," tegasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Guru BK SMA di Pekalongan Diduga Lecehkan 20 Siswi, Tanya Ukuran Bra, Dilakukan Sejak 2010

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved