Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Derap Nusantara

10 Tahun Jokowi, Pertahanan Negara Jadi Investasi Jangka Panjang

Presiden Jokowi dalam pedoman kebijakan pertahanan menyoroti beberapa aspek di antaranya mencakup melanjutkan kebijakan modernisasi alutsista TNI

Editor: Munawir Taoeda
Dok ANTARA
Empat pesawat tempur F-16 TNI Angkatan Udara mengikuti apel gelar pasukan dan alutsista TNI AU untuk operasi pengamanan VVIP pelantikan presiden-wakil presiden pada 20 Oktober 2024 di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (17/10/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/aa 

Terkait itu, contoh paling tepat melihat bagaimana China memutuskan untuk membuat pangkalan militer di Djibouti, Afrika Timur, pada 2017, dan saat ini dalam proses membangun pangkalan militer kedua di Guinea Ekuatorial di Afrika Barat, kemudian AS pun merespons itu dengan mengubah Komando Pertahanan Pasifik-nya (USPACOM) menjadi Komando Pertahanan Indo-Pasifik (USINDOPACOM) pada 2018.

Komando pertahanan itu, yang terbentuk sejak 77 tahun lalu, mengendalikan armada dan aset-aset militer AS yang tersebar dari Samudera Pasifik hingga Samudera Hindia, kawasan yang saat ini dikenal dengan Indo-Pasifik.

Jika membandingkan kekuatan militer Indonesia dengan dua negara kuat itu, tentu jaraknya masih relatif jauh. Namun, upaya menuju ke arah itu perlu dimulai jika memang tujuan bangsa ke depan ingin menjadi negara maju pada 2045. Visi itu yang saat ini dikenal luas dengan slogan Indonesia Emas 2045.

Oleh karena itu, pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF) secara bertahap terus dilakukan semasa pemerintahan Presiden Jokowi.

Sejak periode pertama pemerintahannya, pemenuhan MEF terus berjalan hingga saat ini mendekati akhir masa kerja periode kedua pemerintahan Jokowi.

Rata-rata pencapaian MEF untuk memperkuat tiga matra TNI mendekati 70 persen. Targetnya, pemenuhan kekuatan pokok minimum itu tuntas pada akhir 2024.

Dari matra udara, belanja alutsista penting yang menjadi sorotan, di antaranya pembelian 42 unit pesawat tempur generasi 4.5 Rafale dari Dassault Aviation Perancis, lima pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin Amerika Serikat.

Ada juga delapan helikopter angkut berat Airbus H225M yang perakitan dan kustomisasinya dikerjakan oleh perusahaan plat merah PT Dirgantara Indonesia (DI), kemudian ada program pembaruan Falcon Star-Enhance Mid Life Update (eMLU) untuk 10 pesawat tempur F-16 TNI AU, dua pesawat angkut Airbus A400M.

Lalu limaTNI unit pesawat angkut Casa NC-212i buatan PT DI, delapan unit drone tempur CH-4 Rainbow buatan China Academy of Aerospace Aerodynamics (CASC), Radar Leonardo RAT-31 DL/M yang mampu mendeteksi rudal nuklir buatan Italia, dan 25 radar baru yang 13 di antaranya radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 buatan Thales Perancis bekerja sama dengan PT Len Industri dan 12 lainnya buatan Retia dari Ceko.

Pemerintah Indonesia saat ini juga bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan dan Korea Aerospace Industry membangun pesawat tempur generasi 4.5 KF-21 Boramae.

Kementerian Pertahanan RI terutama di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga membidik untuk memborong 24 pesawat tempur generasi 4.5 F-15EX buatan Boeing, kemudian 24 helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, dan empat unit helikopter H145 yang produksinya bakal dikerjakan bersama-sama oleh Airbus dan PT DI.

Kemudian, ada juga rencana mendatangkan sejumlah drone tempur dari Turki, terutama yang berkemampuan MALE, di antaranya Anka dari Turkish Aerospace Industries dan Bayraktar dari Baykar Technology.

Alutsista lain yang juga dibidik untuk memperkuat TNI Angkatan Udara, di antaranya pesawat berkemampuan deteksi pesawat, kapal, dan objek-objek bergerak lainnya dalam jarak jauh, serta punya fungsi komando dan kendali (AWACS), pesawat pengisian bahan bakar (MRRT), dan drone tempur berbasis satelit sehingga mampu mendukung pertempuran udara jarak jauh (BVR).

Dari matra laut, selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi beberapa pembelian alutsista penting mencakup dua kapal selam Scorpene Evolved buatan Naval Group Prancis yang produksinya nanti bekerja sama dengan galangan kapal dalam negeri PT PAL di Surabaya.

Kemudian program modernisasi 41 kapal perang TNI AL yang dipimpin oleh PT PAL dan melibatkan galangan-galangan kapal dalam negeri, dan ada juga pembelian dua kapal patroli lepas pantai (PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat buatan galangan kapal Italia Fincantieri

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved