Cegah Stunting di Halmahera Selatan, Kadri La Etje: Porsi Makan Ikan Minimal 200 Gram

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Halmahera Selatan menjadi salah satu dari 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara dengan kasus stunting cukup tinggi.

Berdasarkan data tahun 2023, sebanyak 1.089 balita mengalami stunting, rata-rata usia di bawah 2 tahun atau 0 sampai 23 bulan.

Terkait hal tersebut, Pjs Bupati Kabupaten Halmahera Selatan menawarkan beberapa solusi untuk kepala daerah.

Baca juga: Kenalkan Sejarah ke Generasi Muda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tidore Gelar Pameran Arsip

Di antaranya, peningkatan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di berbagai sektor, dan kebijakan penyediaan porsi makanan bergizi.

"Kerjasama Dinas Kesehatan, DP3AKB, Pertanian dan Perikanan harus dirancang dengan baik," ujarnya, Rabu (20/11/2024).

Sementara, untuk penyediaan makanan bergizi, Pemkab Halmahera Selatan harus berani mengambil kebijakan terhadap pelaku usaha Rumah Makan.

"Misalnya dalam Kota Labuha, OPD terkait lakukan inspeksi untuk memastikan penyediaan makanan yang dijual," katanya.

"Lauk-pauk itu harus punya gizi, ikannya harus ukuran besar. Minimal per sekali makan ibu hamil dan anak-anak bisa 200 gram ikan," sambungnya.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Dinas Dukcapil Halmahera Tengah Kembali Buka Pelayanan KTP

Kadri mengatakan, pemenuhan protein pada makananan ini perlu dilakukan, karena pada era modern ada kecerdasan buatan.

Oleh sebab itu, standar protein makanan yang tadinya hanya 0,00 persen untuk anak-anak, ditingkatkan agar IQ mereka tinggi.

"Kalau proteinnya cuma 0,00 persen, maka IQ generasi kita rendah dan angka stunting terus bertambah. Jadi harus diupayakan angka stunting 30 persen itu turun jadi 14 persen," pungkasnya. (*)