Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Selatan

Dikeluhkan Warga Bajo, DPRD Halmahera Selatan Minta Dishub Ubah Jalur Kapal Bacan-Ternate

DPRD Halmahera Selatan meminta Dishub carikan solusi soal jalur pelayaran kapal rute bacan-ternate karena dikeluhkan warga desa bajo sangkuang

Tribunternate.com/ Nurhidayat Hi Gani
KELUHAN: Satu kapal penumpang rute Bacan-Ternate saat sandar di Pelabuhan Kupal pada mudik lebaran Idul Fitri tahun 2023 lalu. DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara minta Dishub rubah jalur kapal penumpang rute Bacan-Ternate usai dikeluhkan warga Desa Bajo Sangkuang, Kecamatan Kepulauan Botang Lomang, Jumat (7/2/2025). (Foto : Tribunternate/Nurhidayat Hi. Gani) 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Ketua DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Salma Samad, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) merubah jalur pelayaran kapal rute Bacan-Ternate.

Permintaan itu setelah Salma Samad menerima keluhan warga Desa Bajo Sangkuang, Kecamatan Kepulauan Botang Lomang, terkait jalur pelayaran kapal penumpang rute Bacan-Ternate.

Menurut dia, keluhan itu menyangkut ombak kapal yang menerjang rumah panggung warga di atas air. Karena kapal yang melintas di depan perairan Desa Bajo Sangkuang, tidak terlalu jauh dari pemukiman warga.

Baca juga: Pilkada Halmahera Tengah 2024: Ikram Sangadji - Ahlan Djumadil Dilantik 20 Februari 2025

"Dishub harus carikan solusinya, apakah kapal yang lewat jalur disitu kecepatannya diturunkan atau jalurnya diubah," ujar Salma, Jumat (7/2/2025).

Salma mengungkapkan, kondisi yang dialami warga Desa Bajo Sangkuang sudah cukup lama.

Oleh sebab itu, DPRD Halmahera Selatan akan membicarakan hal ini dengan Dishub setelah paripurna pemberhentian dan pengesahan Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030.

Baca juga: Warga Resah, Polisi Bubarkan Pesta Ronggeng di Ternate

"Bayangkan dalam satu malam itu ada dua kapal, satu dari Ternate-Bacan, dan satu dari Bacan-Ternate. Warga khawatir rumah mereka roboh karena dihantam ombak kapal. Kita akan bahas ini setelah paripurna," ungkapnya.

Politisi Partai Keadilan Sehahtera (PKS) ini juga menegaskan, warga Desa Bajo Sangkuang tak mungkin direlokasi hanya untuk kepentingan jalur kapal penumpang.

Sebab, suku Bajo di seluruh wilayah Indonesia sudah dikenal bermukim di atas air laut.

"Kan tidak mungkin pemerintah pindahkan mereka. Jadi solusinya adalah itu, apakah kecepatan kapal dikurangi atau jalurnya dipindahkan," tandas Salma. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved