Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Nilai Ekspor Maluku Utara per Februari 2025 Turun, Impor Naik

Nilai ekspor Provinsi Maluku Utara (Malut) pada bulan Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 24,29 persen

sumber : Meta AI
EKONOMI - Nilai ekspor Maluku Utara pada bulan Ferbuari 2025 mengalami penurunan sementara nilai impor meningkat, Selasa (18/3/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Nilai ekspor Provinsi Maluku Utara (Malut) pada bulan Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 24,29 persen.

Nilai ekspor pada Februari berada di US$ 815,12 juta atau setara Rp13,36 triliun, sementara di Januari 2025 mencapai US$ 1.076,64 atau Rp17,69 triliun.

"Nilai Ekspor Februari mengalami penurunan secara bulanan, namun naik secara tahunan," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, Selasa (18/3/2025).

Baca juga: Ini Tanggapan DPRD Ternate Soal Temuan Penjualan Minyakita yang Tak Sesuai Takaran

Lebih lanjut, dia menjelaskan, penurunan nilai ekspor secara bulanan disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor pada seluruh komoditas, yaitu Logam Dasar Lainnya (HS 81), Nikel (HS 75), dan lainnya.

"Menurut komoditas, Besi dan Baja (HS 72) masih memberikan share ekspor terbesar pada nilai ekspor Maluku Utara dengan kontribusi sebesar 64,53 persen. Menyusul di bawahnya komoditas Nikel (HS 75) dengan nilai 30,92 persen."

"Berikutnya komoditas Bahan Kimia Anorganik (HS 28) sebesar 4,00 persen, Kayu, Barang dari Kayu (HS 44) 0,30 persen, dan Logam Dasar Lainnya (HS 81) 0,25 persen," kata Nurhidayat.

Ia menuturkan, negara tujuan ekspor asal barang Maluku Utara adalah Tiongkok, India dan Jepang.

Berbeda dengan perkembangan ekspor, Nurhidayat menuturkan, pihaknya mencatat terjadi kenaikan pada nilai impor Maluku Utara

"Pada Februari 2025, nilai impor Maluku Utara adalah US$ 301,54 juta atau setara Rp4,94 triliun," imbuhnya

Kata dia, angka ini naik 31,08 persen dibanding Januari 2025 sebesar US$ 230,04 atau setara Rp3,78 triliun. 

"Nilai impor Februari mengalami peningkatan secara bulanan, namun menurun secara tahunan," ucapnya

Lanjut Nurhidayat, Peningkatan nilai impor disumbang oleh meningkatnya nilai impor pada sebagian sesar komoditas impor, seperti benda-benda dari Batu, Gips dan Semen (HS 68), Perabot, Penerangan Rumah (HS 94), dan lainnya.

Adapun kata dia, terdapat sejumlah komoditas yang menyumbang tingginya share impor Maluku Utara pada Februari.

Baca juga: Wakil Wali Kota Ternate Diberikan Kewenangan Awasi PAD, DPRD Beri Dukungan

"Komoditas teratas pada share impor Maluku Utara adalah Mesin-Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) yang berperan sebesar 23,53 persen."

"Menyusul di bawahnya Garam, Belerang, Kapur (HS 24) sebesar 15,31 persen, Bahan Bakar Mineral (HS 27) 14,25 persen. Mesin/Peralatan Listrik (HS 85) sebesar 10,26 persen, Bahan Kimia Anorganik (HS 28) 9,99 persen serta sejumlah komoditas lainnya."

"Pangsa impor Maluku Utara pada Februari yaitu Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab dan berapa negara lainnya," tandas Nurhidayat. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved