Pemprov Malut
Senyum Gubernur Maluku Utara saat Cek 9 Daerah yang Dibantu Koneksi Wi-Fi, Sherly Laos Zoom Bersama
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tersenyum bahagia kala mengetahui kondisi beberapa wilayah kepemimpinannya yang mulai maju
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
"Selama 5 abad, dunia mengenal Ferdinand Magellan sebagai pemimpin Armada de Moluccas yang pertama kali mengelilingi Bumi. Namun tidak banyak yang mengenal Enrique, pendampingnya yang setia.
Berawal dari Kepulauan Rempah, Enrique berangkat menjelajah dunia dengan semangat mengenal Terra Incognita. Anak Maluku ini tumbuh besar di laut, dalam perjalanan ke tanah dan tempat yang belum pernah diinjaknya. Bermodalkan kecerdikan dan kecerdasan, Enrique berhasil menguasai berbagai bahasa dunia dari mendampingi Ferdinand Magellan.
Inilah kisah Enrigue, yang bagi banyak orang sekadar budak, tapi sebenarnya adalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi," demikian sinopsis dari Gramedia.com.
Tidak heran Sherly Laos merasa bangga bahwa nenek moyang warganya ternyata sosok penjelajah hebat.
"Cerita bahwa ternyata ada Putra Tidore dari Maluku Utara yang pertama mengelilingi dunia, sesuatu yang sangat menarik dan wajib untuk diangkat ke dunia nasional dan internasional untuk mengetahui bahwa nenek moyang kita adalah pelaut, orang pertama yang mengelilingi dunia adalah Putra Tidore Maluku Utara," ujarnya.
Akses Internet di Batang Dua
Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah berhasil memberikan akses internet di Puskesmas Batang Dua, Ternate.
Meski demikian, masih ada hal yang dikeluhkan sang gubernur, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda.
Keluhan itu terucap dalam komunikasinya melalui Zoom dengan Kepala Puskesmas Batang Dua, Yulianus Belian Ali.
Dalam percakapan itu, terungkap bahwa selama ini warga setempat harus meminta bantuan dari warga lain yang punya sambungan Starlink untuk bisa mengakses internet.
"Selamat hari Minggu, Pak Kapus. Gimana rasanya punya sinyal di Puskesmas Batang Dua," sapa Sherly Laos.
"Kami terutama Puskesmas Batang Dua sangat bersyukur," jawab Yulianus.
Lebih lanjut, Yulianus menjelaskan bahwa kecepatan internet saat itu adalah 98 mbps dengan akses yang lancar.
Ia menceritakan, selama ini tidak ada akses internet sama sekali.
"Berarti kalau ada apa-apa, mau telepon, mau apa dari Batang Dua bagaimana?" tanya sang gubernur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.