Opini
Maluku Utara 'Bastel'
Maluku Utara Bastel bukan hanya slogan, melainkan harapan akan kehadiran pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
Taufik Z Karim
(ASN Pemrov Maluku Utara)
Disclaimer: Tulisan ini adalah bentuk tanggung jawab moril dalam mendukung penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Utara Tahun 2025-2029.
BASTEL pada umumnya diartikan bergaya atau memperhatikan penampilan. Bergaya adalah menunjukkan sikap yang baik untuk menarik perhatian publik.
Dalam kajian fashion, ditemukan istilah bahwa kamu bergaya maka kamu ada! Kalau kamu tidak bergaya, siap-siaplah untuk dianggap tidak ada; diremehkan, diabaikan, atau mungkin dilecehkan (Hendariningrum dan Susilo, 2008).
Jika dikaitkan dengan Maluku Utara Bastel (Bangkit, Maju, Sejahtera, Berkeadilan dan Berkelanjutan) adalah Maluku Utara yang mulai memperhatikan penampilan, sikap dan menunjukkan jati diri untuk menarik perhatian masyarakat luas, supaya diperhitungkan dan tidak lagi dicuekin atau stecu (stelan cuek) oleh siapa pun.
Maluku Utara Bastel bukan hanya slogan, melainkan harapan akan kehadiran pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Maluku Utara.
Harapan itu tak lagi sekedar wacana, kini mulai diterjemahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Utara Tahun 2025-2029.
Penyusunan RPJMD untuk menjabarkan visi, misi, dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara sebagai pedoman penyelenggaraan pemerintah daerah.
Catatan perubahan narasi dan penambahan misi
Jika mencermati visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara saat pendaftaran di KPU Provinsi Maluku Utara dan yang tertuang dalam dokumen rencana awal (Ranwal) RPJMD, telah mengalami perubahan narasi dan penambahan jumlah misi yang tadinya 5 poin menjadi 6 poin.
Adapun visi dan misi saat pendaftaran di KPU sebagai berikut, Visi: Menjaga keberagaman dan pemerataan pembangunan bersama Maluku Utara bangkit, maju, sejahtera, dan berkeadilan.
Misi:
1. Meningkatkan kualitas SDM dengan menyediakan pendidikan dan kesehatan gratis, serta memastikan tenaga medis dan guru berkualitas tersedia.
2. Mendorong kemandirian ekonomi melalui hilirisasi sektor unggulan dan pelatihan keterampilan.
3. Berkomitmen pada pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi.
Belajar dari Singapura, Ternate Perlu Strategi Baru Tangani Sampah |
![]() |
---|
Refleksi HUT ke-79 Polri - Catatan Seorang Korps Bhayangkara |
![]() |
---|
Kesehatan Taliabu: Saatnya Membangun Sistem, Bukan Sekedar Bangunan |
![]() |
---|
Krisis Manajerial di Rumah Sakit Daerah: Masalah dan Strategi Pemecahan Masalah |
![]() |
---|
Tinjauan Kriminologis Terhadap Fenomena Tewas tak Wajar di Maluku Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.