Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

DPRD Maluku Utara

Ali Sangaji Soroti Polemik Pergantian Ketua Komisi II DPRD Maluku Utara

"Jabatan di lembaga ini bukan soal siapa suka siapa. Lihat Iqbal Ruray diutus Golkar jadi Ketua DPRD Malut karena kualitasnya, "ucap Ali Sangaji

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Istimewa
STATEMENT: Anggota Komisi II DPRD Maluku Utara Ali Sangaji 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Polemik pergantian Yulin Mus dari jabatan Ketua Komisi II DPRD Maluku Utara, menjadi Aksandri Kitong mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi II Ali Sangaji.

Dalam forum Rapat Paripurna yang digelar Rabu kemarin, Ali menyampaikan pandangan politiknya secara terbuka sekaligus mengklarifikasi sejumlah isu yang berkembang.

"Saya menghormati Pak Iqbal Ruray. Iqbal itu beliau sebagai Ketua DPRD, dan karena pertimbangan komunikasi politik, saya beri jalan sehingga Yulin terpilih jadi Ketua Komisi II, "kata Ali.

Ali mengaku, dirinya bisa saja mempertahankan posisi untuk menjadi Ketua Komisi II kala itu.

Baca juga: Laporan Panja LHP BPK Diparipurnakan, DPRD Desak Pemprov Maluku Utara Tuntaskan Temuan BPK

Namun demi menghormati komitmen politik antarfraksi, ia memberikan posisi tersebut kepada Fraksi Golkar.

Meski menyebut secara pribadi bahwa Yulin adalah sosok yang baik, namun Ali menekankan bahwa kemampuan manajerial dan kepemimpinan tetap menjadi tolok ukur utama dalam menduduki posisi strategis di lembaga legislatif.

"Jabatan di lembaga ini bukan soal siapa suka siapa. Lihat Iqbal Ruray diutus Golkar jadi Ketua DPRD karena kualitasnya."

"Kuntu Daud dari PDIP juga jadi Wakil Ketua karena kapabilitas. Kita harus profesional, "ujar politisi senior ini.

Ali juga menyentil dinamika internal Golkar yang disebut-sebut akan mengusung Yulin Mus dalam Musda mendatang.

Namun menurutnya, hal itu tidak boleh mencampuri urusan kelembagaan DPRD.

"Saya tidak peduli isu politik Musda Golkar. Yang saya tekankan, lembaga ini harus dipimpin orang yang punya kapasitas dan disiplin kerja."

"Ini bukan soal pintar atau tidak, tapi bagaimana kita bisa mengimbangi kecepatan pemerintah provinsi hari ini, "tegasnya.

Ali mendesak Ketua DPRD Maluku Utara Iqbal Ruray untuk tidak memperpanjang polemik.

Ia meminta agar Surat Keputusan (SK) pergantian Ketua Komisi II segera diparaf dan disahkan.

"Ini hal kecil, kenapa harus dibesar-besarkan? Usai paripurna, langsung paraf saja SK Aksandri Kitong sebagai Ketua Komisi II. Jangan sampai masalah kecil seperti ini bikin lembaga jadi gaduh, "ungkap Ali.

Ali juga meluruskan bahwa pergantian Ketua Komisi II tidak ada kaitannya dengan proses hukum atau isu pribadi yang sedang berjalan di Badan Kehormatan (BK) DPRD terhadap Yulin Mus.

"Pergantian ini murni karena kinerja. Kami di Komisi II merasa malu dengan sejumlah dinamika yang terjadi, mulai dari ketidakhadiran dalam rapat hingga ketidaksinkronan dalam agenda kerja, seperti saat studi banding ke kementerian."

Baca juga: Sherly Titip 4 Pesan Penting dalam Pelantikan Pengurus Kwarda Pramuka Maluku Utara

"Ibu Yulin dan Debora malah ke lokasi berbeda dari yang dijadwalkan bersama, "bebernya.

Menutup pernyataannya, Ali meminta Koordinator Komisi, Husni Bopeng, untuk mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan persoalan ini agar tidak terus berlarut-larut.

"Ini persoalan kecil, jangan dibiarkan melebar ke mana-mana. Komisi harus kembali fokus pada tugas utamanya. Malu kita kalau terus begini, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved