Lipsus Jukir Liar
Respon Warga hingga DPRD Ternate Soal Juru Parkir Liar
Penataan parkir di sudut Kota Ternate, Maluku Utara masih menjadi perhatian publik
Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Sitti Muthmainnah
Menurut dia, kondisi tersebut menimbulkan dampak signifikan bagi pelaku usaha di pasar Gamalama, yaitu penurunan jumlah pengunjung.
"Tentunya sangat berdampak terutama bagi para pedagang, karena jumlah pengunjung menurun."
"Padahal kalau mau masuk di dalam area pasar, itu sudah ditagih oleh petugas melalui pintu masuk dari arah barat, selatan, timur, dan utara."
"Tapi saat parkir di dalam, ada orang-orang sini dengan modus tutup jok motor lalu meminta uang parkir, padahal para pengunjung ini tidak minta juga," tambahnya.
Tak hanya warga dan pedagang, masalah ini pun tengah menjadi sorotan di lingkup DPRD Kota Ternate.
"Masalah ini sudah lama sebenarnya, namun karena terus dibiarkan, makanya para oknum ini terus berulah" Kata Nurjaya Hi Ibrahim, Anggota DPRD fraksi Gerindra saat dikonfirmasi. Senin, (30/6)
Bahkan, kata Nurjaya, bukan hanya soal pemarkir liar, malainkan soal seberapa jauh potensi PAD di Kota Ternate juga belum diketahui.
Sehingga, ia meminta Pemkot Ternate segera bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut
Dengan menyarankan, agar persoalan ini segera diselesaikan melalui kerja sama sama dengan pihak lain, seperti Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau BPN
Karena, bagi Nurjaya, perihal tersebut akan membantu berapa besar potensi pajak atau retribusi yang akan diterima Daerah
"Ini kan banyak parkir yang gratis nih, dimana para pemarkir liar ini ada di mana-mana, dan itu bukan hanya di pasar, melainkan di sudut kota lainnya itu banyak."
"Maka, ini kalau kita pungut, luar biasa pendapatannya, mulai dari pengelolaan retribusi pasar, parkir pasar, pelabuhan, kemudian fasilitas publik lainnya seperti di taman-taman," sebutnya.
Dia bilang, alasan mengapa harus bekerja sama dengan pihak Bank dan sebagainya, agar pembayaran pajak maupun retribusi sudah tidak cash, melainkan menggunakan qris.
"Karena di Kota ini banyak potensi yang kita Galih, banyak tempat yang digunakan oknum-oknum untuk meraup keuntungan pribadi. Coba kalau ada petugasnya, kemudian penagihan melalui qris, PAD tak bocor, pemasukan bertambah. Dan tentunya warga merasa nyaman, karena uang yang warga kasih, setelah terkumpul digunakan untuk membangun fasilitas publik," tambahnya.
Sementara Kabid Lalu Lintas dan Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Ternate, Fachrul Rozy, menyebutkan bahwa juru parkir resmi dari Dishub, seperti petugas parkir tepi jalan umum berjumlah 36 orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.