Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Polda Malut

Ditlantas Polda Maluku Utara Cari Solusi Truk Lintas yang Over Kapasitas

"Ini langkah awal sebelum penindakan hukum, jadi pendekatannya masih bersifat edukatif, "kata Dirlantas Polda Maluku Utara Kombes Pol Doni Hermawan

Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
Istimewa
SOLUSI: Dirlantas Polda Maluku Utara Kombes Pol Doni Hermawan saat bersedia diwawancarai awak media, Jumat (4/7/2025) 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Maluku Utara duduk bersama para supir lintas Halmahera, yang ada di Pelabuhan Ferry Bastiong Ternate, Jumat (4/7/2025).

Ada pun giat ini untuk menyerap aspirasi berkaitan truk yang over kapasitas atau over dimension overloading (ODOL).

Menurut Dirlantas Polda Maluku Utara Kombes Pol Doni Hermawan, apa yang dilakukan sebagai langkah preventif menekan angka pelanggaran.

Dikatakan, truk yang over kapasitas dapat menyebabkan kecelakaan dan mempercepat kerusakan jalan umum.

Baca juga: Tutup Kejuaraan Karate, Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Apresiasi Semangat Atlet Muda

"Ini langkah awal sebelum penindakan hukum, jadi pendekatannya masih bersifat edukatif, "kata Kombes Doni. 

Kondisi Truk yang  jatuh ke Kali Jembatan Tabesang Kecamatan Sahu Timur, Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin (15/4/2024)
Kondisi truk yang jatuh di Kali Jembatan Tabesang, Kecamatan Sahu Timur, Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin (15/4/2024) (Dok Polres Halbar)

Ia juga menekankan pentingnya keselamatan dan peran semua pihak dalam mematuhi regulasi angkutan barang.

Terpisah Ketua Asosiasi Sopir Lintas Sofifi-Halmahera Utara Muksin Muhammad menyambut baik program ODOL pemerintah. 

Namun, ia mengaku sopir sering tertekan oleh permintaan pengusaha yang memaksa membawa muatan berlebih.

"Kami setuju ODOL, tapi permintaan usaha seringkali membuat kami sulit menolak, "kata Muksin Muhammad

Ia berharap pemerintah juga mengedukasi pelaku usaha untuk bersama menjaga keselamatan dan ketertiban.

Sementara, Ketua asosiasi sopir Halmahera Timur juga menyampaikan dukungan terhadap program ODOL yang diberlakukan. 

Namun, menurutnya, masalah BBM dari Ternate ke Halmahera perlu diperhatikan agar sopir tidak merugi.

"Pendapatan kami minim, sedangkan biaya operasional sangat tinggi, "ucapnya dalam sesi dialog bersama.

Kandati begitu ia menyebut pelanggaran ODOL kadang dilakukan karena tuntutan ekonomi keluarga yang sangat mendesak.

"Kami sadar itu salah, tapi demi setoran dan keluarga, kami kadang terpaksa melakukannya, "ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved