Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Sherly Laos Genggam Tangan Warga karena Merasa Bersalah: Saya Pemimpin Belum Bisa Gerak Cepat

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, merasa bersalah terhadap warganya.

|
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@s_tjo
SHERLY MERASA BERSALAH - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mengunjungi rumah tidak layak huni di Halmahera Selatan. Gambar tangkap layar dari Instagram.com/@s_tjo, 10 Juli 2025. 

Rahasia Sherly Laos

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, punya cara tersendiri untuk memahami kebutuhan masyarakatnya.

Seperti diketahui, Sherly Laos menjadi gubernur untuk menggantikan mendiang suaminya, Benny Laos.

Sherly Laos tidak punya latar belakang resmi sebagai politisi dan hanya menjadi pendamping suaminya.

Sejak dilantik menjadi gubernur, Sherly Laos harus bisa memahami kebutuhan warganya.

Yakni dengan turun langsung ke lapangan bertemu tatap muka dengan para warga.

Hal ini diungkapkan Sherly Laos dalam unggahan terbarunya saat mengunjungi warga yang berkebutuhan khusus.

"Tanpa latar belakang birokrasi atau politik, gimana caranya saya bisa ngerti kebutuhan masyarakat?”

Pertanyaan ini sering sekali muncul. Jawaban saya sederhana: Saya turun langsung.
Mampir ke rumah warga, liat dapur dan kamar mandi mereka, dengar cerita mereka. Saya keliling pasar, kunjungan ke sekolah, kampus, audensi dengan tokoh masyarakat.
Baca komentar dan DM juga. Saya belanja masalah—langsung dari sumbernya.

Lalu saya cocokkan dengan data, supaya solusinya tepat dan bisa dikerjakan.

Nggak semua masalah bisa saya selesaikan sekaligus. Tapi saya mulai dari kebutuhan dasar dulu yaitu pendidikan, kesehatan dan rumah tinggal." tulis Sherly Laos.

Sherly Laos Peluk Warga

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, memeluk seorang warga yang menangis.

Warga yang merupakan ibu satu anak itu terharu karena mendapat bantuan dari Pemprov Malut.

Diketahui, Sherly Laos memberikan bantuan warga di Dusun Rawa Badak, Desa Amasing Kota, Bacan, Halmahera Selatan baru-baru ini.

Sang gubernur mengunjungi beberapa warga, di antaranya adalah ibu satu anak bernama Nurbaya.

Tak sekadar bertemu sang gubernur, Nurbaya juga menjadi salah satu penerima bantuan dari Pemprov Malut.

Sherly Laos tengah menjalankan Program Bantuan Modal Usaha Provinsi Maluku Utara.

Nurbaya adalah ibu satu anak yang bekerja di sebuah kafe.

Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang ojek.

Sherly Laos menyarankan Nurbaya agar berjualan di rumah agar bisa menjaga neneknya.

"Bisa jualan? Bisa bikin apa?" tanya Sherly Laos.

"Nasi kuning," jawab Nurbaya.

"Nanti kasih alat set, nanti menyusul alat setnya sama modal usaha, jadi kerja di sini saja, masak, jualan, temenin nenek," kata sang gubernur.

"Nanti nasi kuningnya sudah jadi saya promosi," tambahnya.

Nurbaya tak kuasa menahan tangisnya dan langsung memeluk Sherly Laos.

Pemprov Malut memberikan bantuan sebesar Rp2.000.000 serta peralatan memasak kepada Nurbaya.

Melalui caption unggahannya, Sherly Laos menuliskan kata-kata yang menyentuh soal kondisi warganya yang kesulitan ekonomi.

"Satu atap rumah yang tak lagi bocor, bisa menghapus kekhawatiran bertahun-tahun.

Satu modal untuk jualan nasi kuning, bisa jadi jalan untuk menyekolahkan anak.

Satu pelukan saat mereka merasa dunia abai, bisa menghidupkan kembali semangat yang nyaris padam.

Di saat dunia rasanya diam dan asing,
sebuah pelukan bisa jadi pengingat: kamu masih dilihat, kamu masih berarti.

Karena kadang, yang mereka butuhkan bukan kemewahan, tapi perhatian.
Bukan ucapan besar, tapi tindakan nyata.

“Kita tidak harus menunggu jadi kaya untuk membantu, cukup jadi manusia yang tidak abai"." tulisnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila) 

 

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved