Liga Inggris
Sherly Laos Bantah Dirinya Cari-cari Kesalahan soal Transparansi: Niatnya Mau Benahi
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, membantah dirinya mengedepankan transparansi untuk mencari-cari kesalahan orang lain.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Ini bukan tentang WC. Ini tentang martabat. Tentang hak dasar yang belum terpenuhi. Dan tentang fakta bahwa sanitasi yang layak masih menjadi kemewahan bagi sebagian warga kita.
Saya tidak ingin ini hanya jadi cerita sedih yang viral lalu hilang. Saya minta tim teknis segera data ulang rumah-rumah yang belum punya akses sanitasi layak. Kita tidak bisa bangun peradaban kalau toilet saja masih mimpi.
Bagi sebagian orang, punya kamar mandi mungkin hal biasa. Tapi bagi sebagian lainnya, itu adalah harapan yang belum terwujud.
Pemerintah tak bisa kerja sendiri. Saya percaya, ketika kita semua ikut merasa—maka kita akan ikut bergerak." tulis Sherly Laos.
Sherly Laos Beri Ucapan
Seorang warga Halmahera Selatan begitu beruntung mendapat ucapan selamat ulang tahun dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda.
Momen itu terjadi saat Sherly Laos mendatangi Desa Tomon, Kecamatan Bacan, Halmahera Selatan.
Sherly Laos menjalankan agendanya untuk mengunjungi rumah-rumah tidak layak huni atau RTLH yang butuh diberi bantuan.
Selesai mengunjungi rumah demi rumah, para warga menanti Sherly Laos di jalan.
Jalanan penuh, warga mengerubungi sang gubernur.
Terdengar ada seorang wanita muda yang menyebutkan bahwa ada temannya yang berulang tahun.
Sontak, sosok yang berulang tahun langsung bahagia disalami sang gubenur dan diberi ucapan selamat.
"Mana? Mana? Mana? Ulang tahun? Oh, happy birthday!" ucap Sherly Laos.
"Terima kasih," jawab wanita itu sembari tertawa riang.
Nasib Keluarga Pak Ance
Beginilah nasib kurang beruntung yang dialami oleh keluarga Pak Ance di Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Pak Ance adalah seorang pembuat gula merah yang berpenghasilan rata-rata hanya Rp1 juta saja sebulan.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mendatangi rumah Pak Ance yang jauh dari kata layak.
Untunglah hidup keluarga Pak Ance akan ada sedikit perbaikan melalui bantuan dari Pemprov Malut.
Sherly Laos mengecek beberapa ruangan dan kondisinya, termasuk atap di ruang tamu.
Di mana atap rumah Pak Ance ada bagian yang terbuka.
"Kalau hujan berarti air masuk dari atas dan bawah," kata Sherly Laos.
Bu Ance menyebut bahwa atap rumahnya bocor, padahal atapnya memang benar-benar dalam kondisi terbuka.
"Itu bukan bocor lagi, itu terbuka," sanggah Sherly Laos turut membuat Bu Ance tertawa.
"Bocor tuh itu, lubang-lubang. Itu terbuka," tambah sang gubernur.
Keluarga Pak Ance harus berdiam diri di depan rumah jika hujan turun mengingat ruang tengah kemasukan air hujan.
Bu Ance mengaku dirinya dan anaknya yang masih kecil tidak merasakan masuk angin karena sudah terbiasa dengan keadaan.
"Kalau hujan air masuk," kata Bu Ance.
"Lalu ibu pindah ke mana kalau hujan?" tanya sang gubernur.
"Duduk-duduk paling di muka dulu," jawab Bu Ance
"Sambil basah? Dengan adik? Tidak masuk angin?" tanya Sherly Laos.
"Sudah biasa ya?" tambahnya yang mendapat anggukan dari Bu Ance.
Rumah Pak Ance bisa dibilang jauh dari kata layak.
Apalagi persoalan sanitasi, yakni kamar mandi dan WC, yang sangat tidak layak.
Melihat itu semua, Sherly Laos merasa bersalah lantaran dirinya belum bergerak cukup cepat untuk membantu semua warganya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.