Lipsus Laptop Kemendikbudristek
Bantuan Laptop Chromebook Nadiem Makarim di Ternate Hanya Dipakai untuk Assesmen
Laptop chromebook pemberian mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, di SMP Negeri 6 Kota Ternate masih terpantau dalam kondisi baik
Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Laptop chromebook pemberian mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, di SMP Negeri 6 Kota Ternate masih terpantau dalam kondisi baik.
Hal ini disampaikan Operator SMP Negeri 6 Kota Ternate, Fhandi, saat ditemui di lokasi, Kamis (17/7/2025).
"Kalau di SMPN 6 itu sekitar 40 lebih yang diberikan oleh Kementerian melalui Dinas. Waktu pemberian itu setelah Covid 19. Dan sebagian laptop juga sudah rusak," ujar Fhandi.
Baca juga: Pengakuan Guru SDN 28 Ternate Soal Kondisi Laptop Pemberian Eks Menteri Pendidikan Nadiem Makarim
Dia bilang, di SMP Negeri 6 sendiri ketika menggunakan laptop Chromebook hanya pada saat kegiatan Asesmen.
"Disini ketika kita menggunakan itu hanya saat kegiatan Asesmen saja. Guru-guru maupun siswa sudah memiliki akun tersendiri," imbuhnya.
Kata dia, pihaknya cukup terbantu dengan adanya bantuan tersebut.
"Cukup membantu, tapi rata-rata guru di sini terbiasa menggunakan Laptop umum, sehingga ketika diperhadapkan oleh laptop Chromebook mereka belum terbiasa."
"Terlebih setelah pemberian ini tidak ada pelatihan sama sekali, sehingga wajar jika guru-guru sini tidak terbiasa dengan Chromebook," tambahnya.
Sementara, sebagaian laptop Chromebook di SD Negeri 27 Kota Ternate sudah rusak. Ini disampaikan langsung oleh Safitri, guru SD Negeri 27 Kota Ternate.
"Kalau di sini ada sebagian sudah rusak, sehingga kemarin dari operator terpaksa meminjam di sekolah lain," ungkapnya.
Dia mengatakan, pihaknya menggunakan laptop Chromebook hanya pada saat kegiatan Asesmen.
"Namun lainnya masih dalam kondisi baik, dan masih digunakan sampai sekarang," ungkapnya.
Kemudian, di Paud Bhayangkari Kota Ternate berharap agar ada penambahan bantuan Laptop Chromebook di setiap Sekolah
"Kalau bisa sih, ada penambahan yaah. Karena di kami kan cuman satu. Sehingga guru-guru yang lain menggunakan laptop pribadi."
"Laptop itu digunakan hanya buat administrasi, dan kita pakai akun belajarnya Kepala Sekolah, meski guru-guru juga memiliki akun (Id belajar) tersendiri, karena laptopnya cuman satu kan," ujar Izmi Fahira, salah satu guru.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.