Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

RSJ Sofifi Maluku Utara Fokus Tingkatkan Layanan, Target Akreditasi dan Kerja Sama BPJS di 2026

Proses akreditasi RSJ Sofifi, Maluku Utara selesai pada Oktober 2025, dilanjutkan dengan kredensialing BPJS di awal 2026

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Sansul Sardi
FASILITAS: Direktur RSJ Sofifi, Maluku Utara dr Yazzit Mahri saat diwawancarai Tribunternate.com, Senin (21/7/2025) 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sofifi dr Yazzit Mahri mengungkapkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa di Maluku Utara.

Hal ini disampaikannya usai rapat bersama Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe di kantor gubernur, Senin (21/7/2025).

Yazzit menyoroti pentingnya keberadaan RS Jiwa mengingat mayoritas pasien gangguan jiwa berat berasal dari keluarga kurang mampu.

"Gangguan jiwa seringkali menjadi lingkaran setan. Ketika kepala keluarga sakit, kehilangan pekerjaan, maka beban ekonomi jatuh ke ibu."

Baca juga: 78 Koperasi Merah Putih Diresmikan, Ini Harapan Sekda Ternate Rizal Marsaoly

"Tak jarang mereka harus memilih antara mencari nafkah atau merawat anggota keluarga yang sakit. Ini krisis sosial, "ungkapnya.

FASILITAS: Direktur RSJ Sofifi, Maluku Utara dr Yazzit Mahri saat diwawancarai Tribunternate.com, Senin (21/7/2025)
FASILITAS: Direktur RSJ Sofifi, Maluku Utara dr Yazzit Mahri saat diwawancarai Tribunternate.com, Senin (21/7/2025) (Tribunternate.com/Sansul Sardi)

Ia menjelaskan bahwa pasien dengan gangguan jiwa berat umumnya mengalami relaps (kambuh) karena ketidakmampuan keluarga memberikan dukungan penuh, termasuk akses terhadap obat-obatan.

"Banyak pasien yang kami rawat berulang kali. Mereka sembuh, pulang, tapi kambuh karena telat minum obat. Akhirnya dirujuk lagi. Siklus ini memakan biaya besar jika tidak ditangani dengan sistematis, "jelasnya.

RS Jiwa Sofifi sempat mengalami kerusakan berat akibat bencana pada 2022, dengan plafon dan fasilitas rusak karena curah hujan ekstrem.

Namun kini, rumah sakit telah mendapatkan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 17 miliar, meski sempat mengalami pemotongan efisiensi menjadi sekitar Rp 15 miliar.

Dana ini digunakan untuk pengadaan sarana, prasarana dan alat kesehatan khusus mengingat RSJ memiliki standar layanan berbeda dari rumah sakit umum.

Yazzit menjelaskan bahwa RSJ Sofifi kini masuk dalam Program Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) Kemenkes.

Di mana Kemenkes telah mengirim dua tim dari RS Marzoeki Mahdi (Bogor) dan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat (Malang) untuk melakukan pendampingan langsung.

"Alhamdulillah, mereka sudah datang dan melihat langsung kondisi RSJ Sofifi. Kami tengah mempersiapkan akreditasi sebagai syarat utama untuk bisa bekerja sama dengan BPJS, "ujarnya.

Yazzit menargetkan proses akreditasi selesai pada Oktober 2025, dilanjutkan dengan kredensialing BPJS di awal 2026.

Ini membuka peluang besar bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa mengakses layanan kesehatan jiwa tanpa biaya mandiri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved