3 Berita Populer Malut: Penikaman Pemilik Toko Alnizam Ternate - DOB Sofifi Bukan Kepentingan Elit

TRIBUNTERNATE.COM, MALUKU UTARA - Berikut 3 berita populer Maluku Utara yang banyak dibaca di website TribunTernate.com, Jumat (25/7/2025).

Diantaranya ada berita kronologi pemilik Toko Alnizam Ternate jadi korban penikaman dan pencurian.

Lalu berita LBH Ansor desak Kapolda Maluku Utara usut dalang aksi penolakan DOB Sofifi.

Baca juga: Fakta-fakta Penikaman Pemilik Toko Alnizam Ternate: Pelaku Gasak Rp 50 Juta dan Kabur

Baca juga: Bappeda Maluku Utara Paparkan Arah Pembangunan Daerah dalam Musrenbang RPJMD 2025–2029

Hingga berita pernyataan Markas bahwa DOB Sofifi bukan untuk kepentingan elit melainkan amanat undang-undang.

Simak selengkapnya.

1. Kronologi Pemilik Toko Alnizam Jadi Korban Pencurian dan Penikaman

Pemilik toko Alnizam yang berlokasi di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate dan istrinya menjadi korban penikaman dan pencurian.

Korban diketahui atas nama Siswanto Domili (30) dan istrinya Nurain Abdullah (26).

Saat ini keduanya mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Tentara.

Baca selengkapnya di sini.

2. LBH Ansor Desak Usut Dalang Aksi Tolak DOB Sofifi

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Maluku Utara mendesak Kapolda Maluku Utara, untuk mengusut dalang di balik aksi demonstrasi penolakan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Sofifi yang berlangsung pada Rabu (23/7/2025).

Ketua LBH Ansor Maluku Utara Zulfikran Bailussy kepada wartawan mengatakan, pihaknya menduga ada oknum yang dengan sengaja memobilisasi massa, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam aksi ini.

"Kami dengan tegas mendesak Pak Kapolda agar segera membentuk tim untuk mengidentifikasi provokator yang telah memobilisasi massa sehingga memicu kegaduhan, "pinta Zulfikran.

Baca selengkapnya di sini.

3. DOB Sofifi Bukan Kepentingan Elit

Juru Bicara (Jubir) Majelis Rakyat Kota Sofifi (Markas), Ibrahim Asnawi, menegaskan bahwa perjuangan yang dilakukan pihaknya bukan dilatarbelakangi kepentingan kelompok atau elit politik tertentu.

Melainkan semata-mata menuntaskan amanat konstitusi yang telah diabaikan negara.

"Kenapa kita ikut berjuang? karena kita tahu persis ini bukan suatu kepentingan elit politik. Ini persoalan amanat konstitusi yang harus kita tuntaskan," tegas Ibrahim, dalam podcas di kantor Tribunternate.com, Kamis (24/7/2025) malam.

Baca selengkapnya di sini.