Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lipsus AIDS di Ternate

Dinkes Ternate Diminta Kuatkan Edukasi dan Anggaran Buntut Kenaikan Angka HIV/AIDS

Dinas Kesehatan diminta lakukan pemetaan kelompok risiko serta memperhatikan ketersediaan anggaran dan pengobatan bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)

Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/M Julfikram Suhadi
STATEMENT: Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Maluku Utara M Syaiful saat diwawancarai Tribunternate.com belum lama ini 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara diminta kuatkan edukasi dan anggaran buntut kenaikan angka HIV/AIDS.

Sebab Dinkes mencatat ketambahan 80 kasus baru HIV/AIDS periode Januari hingga Juni 2025.

Perihal ini dibenarkan Hamida selaku Penanggung Jawab Program P2 IMS, HIV/AIDS Dinkes Kota Ternate.

Menurut Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate M Syaiful, peningkatan kasus menandakan perlunya langkah lebih terukur dan kolaboratif antar pemangku kepentingan.

Baca juga: Periode Januari-Juni 2025, Dinkes Ternate Ketambahan Puluhan Kasus Baru HIV/AIDS

Sehingga pemerintah kota dalam hal ini Dinkes diminta memperkuat edukasi, pemetaan kelompok risiko serta memperhatikan ketersediaan anggaran dan pengobatan bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).

Ilustrasi kasus HIV/AIDS.
Ilustrasi kasus HIV/AIDS. (Tribunnews.com)

"Kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS harus ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi yang lebih masif, "ujar Syaiful.

Menurutnya, Dinkes sebagai ujung tombak penanggulangan HIV/AIDS tidak bisa bekerja sendiri.

Diperlukan peran aktif masyarakat, lembaga pendidikan, organisasi sosial serta dukungan legislatif.

Syaiful juga menyoroti perlunya peningkatan akses terhadap layanan pengobatan antiretroviral (ARV).

"Ini penting untuk pencegahan maupun pengobatan. Tapi lagi-lagi, ini butuh ketersediaan anggaran yang memadai,” katanya.

Ia mengakui bahwa salah satu kendala yang masih terjadi adalah rendahnya literasi masyarakat terkait HIV.

"Banyak yang masih menganggap biasa saja, bahkan terjadi diskriminasi terhadap ODHA. Ini menghambat proses penanganan,” ungkapnya.

Karena itu, Syaiful menekankan pentingnya pemetaan kelompok rentan sebagai dasar edukasi dan intervensi.

"Kami minta Dinkes menyusun program dan penganggaran yang benar-benar selektif, terukur dan sesuai kebutuhan, "tegasnya.

Diketahui, Dinas Kesehatan Kota Ternate mencatat adanya 80 kasus baru HIV/AIDS dari Januari hingga Juni 2025.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved