Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lipsus Program MBG di Ternate

MBG di MTsN 1 Ternate Terkontaminasi Ulat, Akademisi Desak Audit Dapur dan Hentikan Penyaluran

Akademisi Unkhair Ternate, Nurdin I. Muhammad, menilai keputusan MTs Negeri 1 Kota Ternate menghentikan sementara penyaluran MBG

TribunTernate.com/Sitti Muthmainnah
MBG - Akademisi Unkhair Ternate Nurdin Muhammad mengomentari soal MBG di MTsN 1 Kota Ternate, Jumay (1/8/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Nurdin I. Muhammad, menilai keputusan MTs Negeri 1 Kota Ternate menghentikan sementara penyaluran Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah langkah yang patut dihargai.

Pernyataan ini seiring dengan temuan ulat hidup di menu MBG satu siswa Mts Negeri 1 Ternate,

Menurut Nurdin Muhammad, kebijakan penghentian penyalyuran belum cukup jika tidak dibarengi dengan audit dapur penyedia makanan.

Baca juga: Wamenkes RI Tinjau RSUD Chasan Boesoirie Malut, Janjikan Bantuan Alkes dan Evaluasi Menyeluruh

Pernyataan ini disampaikan Nurdin Muhammad melalui pesan WhatsApp, Kamis (31/7/2025).

“Temuan ulat bukan kejadian biasa. Itu indikasi kelalaian serius dalam pengelolaan makanan,” tegas Nurdin.

Ia menyebutkan, dalam praktik keamanan pangan, temuan seperti itu seharusnya memicu penghentian operasional dapur penyedia, disertai audit independen dari Dinas Kesehatan atau instansi terkait.

“Harus ada hasil audit yang diumumkan secara terbuka kepada publik dan orang tua siswa. Jika belum ada hasil, maka penyaluran MBG dari dapur tersebut harus tetap dihentikan,” katanya.

Lebih lanjut, Nurdin juga menyoroti pentingnya mendengar suara orang tua dan mempertimbangkan dampak psikologis siswa yang mengalami langsung kejadian tersebut.

Baca juga: Lihat Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni dari Ternate ke Bitung Sepanjang Agustus 2025

“Rasa jijik, trauma, dan hilangnya kepercayaan pada makanan sekolah bisa berdampak jangka panjang,” ungkapnya.

Ia juga mengusulkan lima langkah konkrit demi memastikan keselamatan dan akuntabilitas, yakni penghentian sementara distribusi MBG, investigasi menyeluruh dapur, penyampaian hasil investigasi secara terbuka, menonaktifkan dapur bermasalah, serta melibatkan orang tua dalam proses pengawasan.

“Program MBG adalah inisiatif baik, tetapi tanpa pengawasan ketat, bisa menjadi ancaman tersembunyi bagi anak-anak. Kita tidak bisa main-main soal keamanan makanan siswa,” pungkas Nurdin. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved