Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Penganiayaan

Dilaporkan ke Polda Malut atas Dugaan Penganiayaan, Bripda Imam Ancam Lapor Balik Istrinya

Anggota Sat Brimob Polda Maluku Utara, Bripda IF alias Imam, mengancam lapor balik istrinya

Penulis: Randi Basri | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com/Randi Basri
HUKUM - Bripda IF alias Imam anggota aktif bertugas di Sat Brimob Polda Maluku Utara mengancam akan lapor balik kekasihnya GA alias Gisel 24 tahun ke ranah hukum atas dugaan pencemaran nama baik, Senin (4/8/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE  - Anggota Sat Brimob Polda Maluku Utara, Bripda IF alias Imam, mengancam lapor balik istrinya.

Hal itu lantaran Bripda Imam sudah dilaporkan terlebih dahulu oleh istrinya ke Polda Maluku Utara atas dugaan penganiayaan.

Laporan istrinya yang diketahui berinisial GA alias Gisel (24) tertuang dalam surat tanda penerimaan laporan nomor : LP/B/72/VII/2025/SPKT Polda Malut tertanggal 1 Agustus 2025.

Baca juga: Berikut Harga Bendera Merah Putih di Taliabu Jelang HUT ke 80 RI

Kronologi Menurut Gisel selaku Korban

Dalam laporan Gisel menyebutkan, Bripda Imam berulang kali melakukan kekerasan.

Gisel juga mengaku tidak tahan dengan tindakan suaminya. Bahkan selama pernikahan, dirinya tidak pernah dinafkahi.

“Selama menikah sampai Agustus 2025, tidak pernah dapat uang dari suami saya,” kata Gisel usai melaporkan Bripda Imam di Polda.

Tidak hanya itu,  Gisel juga akui dirinya tidak masuk daftar sebagai istri Bhayangkari, sebab belum menikah dinas.

“Nikah secara agama sudah, tetapi dinas IF hanya menjanjikan. Saya pun malu dengan keluarga. Dan sekarang saya ambil keputusan untuk lapor," tegas Gisel.

Sebagai korban penganiayaan, Gisel berharap dari Kapolda Maluku Utara.

Bripda Imam Bantah Tuduhan Penganiayaan

Menanggapi itu, Bripda IF Imam menegaskan semua yang disampaikan istrinya tidak sesuai fakta.

Kejadiannya awalnya, menurut Bripda Imam dipicu oleh perbedaan pendapat.

Bripda Imam pun menepis seluruh tuduhan sang istri berkait tindakan kekerasan. 

Kata Bripda Imam, kejadian sebenarnya terjadi akibat cekcok lantaran sang istri mau berpergian ke tempat wisata bersama teman-temannya.

"Karena malam itu tanggal 25 Juli 2025 saya dengan dia jalan bersama keluarganya, di sana tidak ada cekcok sama sekali. Hanya saja, sebelumnya dia bilang mau ke Tolire, karena saya lama, dia ngambek dan mau pergi bersama teman," ungkap Bripda Imam.

Bripda Imam juga bantah tudingan pemukulan yang mengenai tangan Gisel.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved