Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liputan UMKM

Kisah Marni, Hidupi Keluarga hingga Biayai Sekolah Anak dari Berjualan Nasi Kuning

Keputusan Marni berjualan nasi kuning karena ingin membantu perekonomian keluarga, sebab suaminya hanya seorang tukang ojek

Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/M Julfikram Suhadi
KISAH: Marni (38), penjual nasi kuning di Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Tengah, Maluku Utara 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Namanya Warung Nasi Kuning Bunda Marni. Warung ini beralamat di Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara.

Nama warungnya diambil dari pemilik seorang perempuan 38 tahun asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Marni.

Kepada Tribunternate.com, Marni mengaku telah berjualan nasi kuning sejak 2008 silam.

Keputusannya berjualan nasi kuning karena ingin membantu perekonomian keluarga, sebab suaminya hanya seorang tukang ojek.

Baca juga: Wakil Wali Kota Ternate Berangkatkan 5 Warganya Umroh: Gaji Saya untuk Kepentingan Sosial

Bahkan, hasil dari berjualan nasi kuning oun mampu membiayai pendidikan (sekolah) anak-anaknya.

"Saya buka setiap hari, mulai jam 6 pagi sampai jam 1 siang."

"Alhamdulillah, keuntungan lumayan. Kalau ramai, bisa sampai 1 juta per hari, "ujarnya, kepada, Selasa (12/8/2025).

Ia memiliki 4 anak, anak pertama kuliah di Unkhair Ternate, Fakultas Teknik, jurusan Teknik Sipil.

Baca juga: Mulai September 2025 Ada Aturan Baru untuk Pegawai Pemprov Maluku Utara, Apa Itu?

"Anak kedua SMP, anak ketiga SD dan ada juga yang paling kecil (bunsu) belum sekolah, "tuturnya.

Dikatakan, harga nasi kuning yang dijualnya bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu.

"Kalau yang Rp 10 ribu biasanya dibeli anak sekolah, sedangkan Rp 25 ribu itu paket komplit, "jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved