TRIBUNTERNATE.COM – KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya resmi ditetapkan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.
Ia terpilih dalam sidang Muktamar NU ke-34 yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/2012).
Kini, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengumumkan susunan lengkap Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027.
Susunan kepengurusan organisasi keislaman itu diumumkan di Gedung PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (12/1/2022) hari ini.
Yahya mengatakan susunan pengurus tersebut merupakan hasil rapat pada 5 Januari 2022 di Jakarta.
Selain itu, Yahya juga mengatakan susunan pengurus tersebut agak lebih gemuk dari biasanya.
Susunan pengurus tersebut dirancang sedemikian rupa karena Nahdlatul Ulama memiliki konstituensi yang sangat luas.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berkepentingan untuk menjangkau seluas-luasnya seluruh konstituensi tersebut sehingga membutuhkan personel yang cukup banyak.
Baca juga: Berkomitmen Buat BUMN Makin Sehat, Erick Thohir Tak Bisa Berjanji Garuda Indonesia Tak akan Bangkrut
Baca juga: Jenis Vaksin Covid-19 Booster di Indonesia: Setengah Dosis Vaksin Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca
Baca juga: WHO: Vaksin Booster Covid-19 Berulang Bukan Strategi yang Tepat untuk Hadapi Varian Virus Corona
Baca juga: Dari Moeldoko hingga Relawan Jokowi Bela Gibran dan Kaesang yang Dilaporkan ke KPK
"Kedua, karena visi yang kami usung, dengan sendirinya menuntut perkembangan aktifitas yang boleh dikatakan berlipat dari sebelumnya sehingga sekali lagi juga kami membutuhkan tambahan personel untuk menangani urusan-urusan tersebut," kata Yahya di Gedung PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (12/1/2022).
Ia mengatakan postur susunan pengurus tersebut juga mencerminkan realitas multipolar di dalam lingkungan NU baik dari segi kedaerahan, gender, maupun orientasi politik.
Dari segi kedaerahan, lanjut dia, seluruh daerah di Indonesia ini terwakili dalam jajaran PBNU sehingga PBNU saat ini adalah PBNU yang berwajah Nusantara.
Kedua, kata dia, baru kali ini setelah 96 tahun usia NU menurut kalender Masehi atau 99 tahun menurut kalender Hijriyah, kaum perempuan diakomodasi dalam susunan pengurus harian PBNU.
"Ketiga, sebagaimana berkali-kali kita tegaskan bahwa kita ingin mengambil jarak secara sama, setara, dari berbagai sudut kepentingan politik di sekitar kita dan itu kita lakukan dengan cara mengakomodasi elemen-elemen kepetingan dari berbagai macam sudut politik itu supaya di dalam kepengurusan nanti satu sama lain bisa saling mengontrol untuk menjaga agar jarak NU dengan berbagai pihak politik tetap sama satu dengan yang lain," kata Yahya.
Baca juga: Resmi Jadi Ketua Umum PBNU, Ada 3 PR Besar yang Harus Dibereskan Gus Yahya
Baca juga: Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU, Gus Yahya akan Hidupkan Kembali Cita-cita Gus Dur
Berikut ini susunan PBNU yang tertuang dalam Surat Keputusan PBNU nomor 01/A.2.04/01/2022 tentang pengesahan susunan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama masa khidmat 2022-2027:
MUSTASYAR