TRIBUNTERNATE.COM - Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memutuskan untuk memberhentikan Dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat.
Diduga, ada sederetan masalah yang menjadi latar belakang keputusan MKEK IDI tersebut.
Sebelumnya diketahui, eks Menteri Kesehatan tersebut juga menuai kontroversi terkait terapi cuci otaknya.
Hal ini membuat Terawan sempat mendapat pemberhentian sementara dari keanggotaaan IDI.
Pelanggaran kode etik diduga menjadi penyebab dr Terawan dipecat IDI.
Seperti dikutip dari laman instagram Epidemiolog Pandu Riono, dalam video yang beredar, Ketua Panitia Muktamar ke-31 IDI dr Nasrul Musadir Alsa menyampaikan hasil keputusan sebagai berikut:
1. Meneruskan hasil keputusan rapat sidang khusus MKEK yang memutuskan pemberhentian permanen sejawat Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K) sebagai anggota IDI.
2. Pemberhentian tersebut dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
"Keputusan final masih dalam sidang khusus sidang khusus Muktamar," tulis Pandu.
Baca juga: Terawan Klaim Vaksin Nusantara Bisa Lawan Omicron dan Siap Dijadikan Booster
Baca juga: 80 Persen Kasus Kematian Covid-19 di Hong Kong Terjadi pada Orang yang Divaksinasi Sinovac
Baca juga: Sadap Telepon Tentara Rusia, Terekam Seorang Prajurit Curhat ke Neneknya Ingin Kabur dari Ukraina
Sosok Terawan
Nama dokter Terawan boleh jadi tak asing lagi di telinga kita karena beberapa tahun lalu kerap menangani para pesohor negeri, mulai dari pejabat, politisi, hingga bintang televisi.
Dokter tentara kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964, ini juga sempat menjadi pusat perhatian setelah mengenalkan terapi cuci otak atau brain wash untuk penderita stroke.
Berikut sosok dokter Terawan beserta kontroversinya.
1. Jadi dokter di usia muda