TRIBUNTERMATE.COM - Pemerintah pusat berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM, jenis Pertamax dan Pertalite akan naik dari harga sebelumnya.
Rencana kenaikan harga BBM tersebut, membuat masyarakat resah, salah satunya para sopir angkot di Kabupaten Pulau Morotai.
Di mana mereka menilai, kenaikan harga BBM sebesar 10 persen, memiliki dampak sangat besar terhadap masyarakat.
Mus, seorang sopir angkot di Kabupaten Pulau Morotai mengeluhkan rencana kenaikan harga BBM itu.
Baca juga: Motoris Speedboat di Morotai Merasa Kewalahan Kalau Harga BBM Naik Lagi
Baginya dengan, harga Pertamax Rp 12.7500 per liter dan Pertalite Rp 7.6500 per liter dinilai memberatkan.
"Keluhan kami, harga BBM saat ini sangat terasa sekali, apalagi mau naik lagi, kita masyarakat biasa bagaimana lagi, sementara kita ini mencari hanya mengandalkan oto (mobil) ini angkut penumpang, "katanya, Selasa (23/8/2022).
"Kalau sampai naik lagi sangat rugi sekali, ini saja kita antri di SPBU berjam-jam, kalau belum sampai antrian minyak sudah habis, terpaksa kita biarkan mobil disini sampai besok baru antri lagi, "sambungnya.
Baca juga: Ini Alasan Polda Maluku Utara Belum Menahan Bahrain Kasuba Atas Dugaan Korupsi
Sebagai sopir angkot, ia berharap agar pemerintah mempertimbangkan kembali, untuk menaikkan harga BBM.
"Kami sebagai masyarakat bawah minta dengan sangat hormat, kalau bisa jangan dinaikan. Pertimbangan terlebih dahulu, untuk masyarakat seperti kita ini, imbasnya sangat luar biasa. "pungkasnya.
Diketahui, harga BBM jenis Pertamax Rp 12,7500 per liter, Pertalite Rp 7,6500 per liter, Solar Rp 5.1500 per liter. (*)