TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Perbedaan layanan atau diskriminasi pelayanan, menjadi momok yang selalu ditakutkan.

Beberapa kalangan masyarakat jika ingin mengakses pelayanan kesehatan menggunakan Program JKN.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Said Saleh (23),  yang dalam beberapa tahun terakhir.

Rutin mengakses layanan kesehatan dengan Program JKN untuk pengobatan tuberkulosis yang dia derita.

Baca juga: Penuhi Hak Peserta JKN, FKRTL di Wilayah Kota Ternate Komitmen Tingkatkan Mutu Layanan

Saleh mengaku, selama menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan, dia selalu dilayani dengan baik tanpa ada diskriminasi.

"Memang pernah dengar informasi di media sosial, berobat menggunakan JKN, tidak dilayani layaknya pasien umum lain."

"Namun hal itu terbukti tidak benar, karena selama beberapa tahun ini, saya berobat di Puskesmas."

"Sampai dirujuk ke rumah sakit sekalipun, layanan yang diberikan justru sangat baik, "tuturnya, setelah mendapatkan layanan di Puskesmas Gambesi, Jumat (14/04).

Saleh mengatakan, selama mengakses layanan kesehatan di Puskesmas maupun di rumah sakit.

Dia tidak pernah sekalipun diminta biaya tambahan. Baginya mendapatkan layanan.

Pada Program JKN cukup mudah, hanya dengan mengikuti alur layanan yang telah ditentukan.

Berdasarkan pengalaman yang dia miliki, saat merasa sakit dia tidak ragu langsung berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dimana dia terdaftar.

Apabila berdasarkan pemeriksaan dokter di FKTP diperlukan penanganan lebih lanjut, maka dokter akan merujuk ke rumah sakit.

Dia tidak pernah merasa kesulitan setiap kali mengakses layanan kesehatan.

"Waktu itu, saya juga pernah diperiksa di rumah sakit oleh dokter spesialis paru."

"Namun sekarang pengambilan obat rutin cukup ke Puskesmas Gambesi, "kata Saleh.

Sebagai seorang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Khairun Ternate, yang berasal dari Kabupaten Halmahera Selatan.

Saleh menganggap Program JKN telah memberikan manfaat, yang sangat luar biasa.

Biaya kesehatan yang telah ditanggung oleh Program JKN sangat meringankan biaya kesehariannya.

Menurutnya, Saleh sangat terbantu, karena uang saku yang diberikan orang tuanya hanya cukup.

Untuk membayar biaya sewa kosan dan kebutuhan makan sehari-hari.

Selain itu, sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Dia juga sangat bersyukur lantaran dia tidak perlu membayar iuran JKN, yang telah ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

"Sangat bersyukur sekali dengan kemudahan yang saya dapatkan ini, terima kasih kepada Program JKN."

"Dan pemerintah yang terus mengupayakan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, "ujar Saleh.

Lebih lanjut, Saleh menceritakan, sejak tahun 2021, saat memeriksakan diri ke rumah sakit.

Dia telah didiagnosa oleh dokter menderita penyakit tuberkulosis.

Sejak saat itu, dia pun rutin memeriksakan dirinya, serta rutin mengkonsumsi obat yang diberikan Puskesmas.

Awal gejala penyakit ini yaitu dia mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu lamanya.

"Setelah didiagnosa tuberkuloasis, saya sempat kaget dan takut juga."

"Namun saat itu, dokter coba menenangkan saya dan menjelaskan bahwa penyakit itu bisa sembuh."

"Asalkan saya patuh untuk periksa dan meminum obat secara rutin, "terang Saleh.

Berdasarkan beberapa pengalamannya menjalani pengobatan bersama JKN, Saleh kembali menegaskan.

Agar masyarakat tidak perlu lagi khawatir berobat menggunakan JKN dengan alasan akan diacuhkan atau tidak dilayani.

"Kalau ada yang bilang berobat pake JKN itu ribet, mungkin karena belum terbiasa saja."

"Lagian juga semua hal di dunia ini harus diatur, supaya tertib dan masyarakat nyaman, "ucap Saleh.

Baca juga: Testimoni Muhammad Iwan Sebagai Peserta JKN BPJS Kesehatan: Cukup Pakai KTP Berobat Jadi Makin Mudah

Di akhir pembicaraan, Saleh juga menyampaikan rasa bangganya menggunakan Program JKN.

Dia yakin sudah banyak masyarakat yang telah terbantu dengan Program JKN seperti dirinya.

Saleh berharap pemerintah dapat terus melanjutkan Program JKN agar manfaatnya dapat terus menyentuh semua lapisan masyarakat sampai ke pelosok. (*)