TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Ketum HMI Cabang Ternate, Muhdi Abd Rahman mengecam.
Pemprov Maluku Utara agar seriusi, menangani masalah RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Bahkan dia menegaskan, akan lakukan aksi di depan RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Hal ini karena adanya keluhan warga, soal pelayanan seperti pelayanan obat, hingga perawatan pasien.
Baca juga: Lengserkan dari Timsel Bawaslu Maluku Utara, Anwar Kadir A Gafur Pertanyakan Pelanggarannya
Setelah diselidiki, pihaknya menemukan ada beberapa permasalahan.
Yang tidak selesai diatasi, oleh pihak RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Lantara Pemprov Maluku Utara, tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut.
Hingga berujung pada kemandekan suplay media obat, dan pelayanan tidak maksimal.
"Kami mengkantongi beberapa data, yang diduga sebagai temuan, atas kelalaian dari rumah sakit, maupun Pemprov, "katanya.
Untuk itu, HMI Cabang Ternate mengutuk keras kebijakan Pemprov maluku Utara.
Yang sampai saat ini, tidak peduli dengan masalah kesehatan warga Kota Ternate.
"Publik tahu betul, bahwa Rumah Sakit ini merupakan satu satunya Rumah Sakit rujukan."
"Namun dengan kondisi Rumah Sakit seperti ini, sangat di sayangkan, "ujranya.
Baca juga: Gubernur Diminta Segera Revitalisasi Pengelolaan Keuangan RSUD Chasan Boesoirie Ternate
Oleh sebab itu, HMI bersama OKP akan turun aksi Seni (8/5/2023), dengan tuntutan.
Mendesak kepada Pemprov Maluku Utara, agar mencabut status BLUD RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
"Serta mengantikannya menjadi RSUD, di bawah Pemprov Maluku Utara, "tandasnya. (*)