Tradisi tersebut diberlakukan selain acara pernikahan, juga menjemput pejabat yang berkunjung.
Adat itu pun diperlakukan oleh ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara, Hj Faoniah Hi Djauhar Kasuba.
Lalu kaki ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara diletakan di atas piring putih, di mana di atas piring tersebut, ada rumput dan bunga-bunga.
Lalu tampak ada seorang imam desa setempat membacakan mantra menggunakan bahasa Galela.
Arti dari bahasa tersebut memberi isyarat menyambut kedatangan pejabat yang berkunjung di Desa mereka.
Ia lalu, menyampaikan arti satu persatu daun dan bunga yang diinjak oleh ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara.
Batu dan rumput yang memiliki filosofi tersendiri, di mana mengartikan.
Kalau kesalahan, ataupun hal yang kurang berkenan di hati para tamu.
Agar tidak disimpan di hati atau tidak di bawah pulang, melainkan ditinggal usai melakukan kunjungan.
Baca juga: Sampaikan Hasil Verifikasi, KPU Morotai: Parpol, Lengkapi Berkas Bacaleg yang Belum Penuhi Syarat
Usai dari itu, ketua TP-PKK pun kembali untuk duduk bersama dengan tamu lainnya.
Diketahui, giat itu dihadiri oleh Camat Se Kabupaten, Kepala-kepala Desa se Kecamatan Morotai Timur dan Utara,
TP-PKK Tingkat Kecamatan dan Desa, serta ratusan warga setempat. (*)