Salah satu indikator ekonomi makro daerah adalah, laju pertumbuhan ekonomi.
Seperti target laju pertumbuhan ekonomi Maluku Utara, pada dokumen RPJMD Pemprov Maluku utara di tahun 2021 ditargetkan 16,40 persen.
Tahun 2022 ditargetkan 13,82 persen, tahun 2023 ditargetkan pada angka 12,60 persen, dan diangka 11,59 persen di tahun 2024.
Sedangkan capaian indikator laju pertumbuhan Ekonomi Maluku utara, dari tahun 2018 hingga 2023.
Mengalami perubahan secara fluktuatif, yaitu 7,86 persen di tahun 2018, 6,25 persen.
Di tahun 2019, 5,39 persen di tahun 2020, 16,79 persen di tahun 2021, 22,94 persen di tahun 2022, dan 23,89 persen di triwulan pertama tahun 2023.
"Jika kita bandingkan data target dan capaian pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 hingga 2022."
"Terdapat angka yang cukup signifikan, yang mana capaiannya melebihi target yang ditentukan, "ungkapnya.
Lanjutnya, walaupun hal ini menunjukan kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Maluku Utara, namun penetuan target indikator masih harus dibenahi.
Dalam menganalisa capaian-capaian indikator ekonomi makro dan kemudian menetapkan target capaian di tahun berikutnya.
Dibutuhkan kemampuan memahami konsep ekonomi makro dan metode perhitungan target yang tepat.
"Penentuan target tentu saja harus mempertimbangkan resiko, dan tingkat keberhasilan pencapaian target, "pungkasnya.
Seraya menambahkan, giat Bimtek Kerangka Ekonomi Makro adalah sebuah kesempatan.
Untuk meningkatkan kapasitas ASN yang memiliki tugas dan fungsi, dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah.
Baca juga: Kepala Desa se Halmahera Timur Diminta Lapor Jumlah Warga yang Diterima Kerja di Sektor Tambang
"Mari kita berikan segenap pemikiran, transfer keilmuan yang bersifat membangun."
"Serta keseriusan dalam menyerap pengetahuan, guna mendorong peningkatan kompetensi Aparatur perencana, terutama dalam memahami konsep Kerangka Ekonomi Makro, "tutupnya.
Diketahui Bimtek diikuti sejumlah SKPD lingkup Pemprov Maluku Utara, dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Maluku Utara. (*)