TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE- Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara, bergerak cepat dalam menangani banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau, pada Sabtu (24/8/2024) dini hari.
Sebagai langkah awal, Pemkot Ternate menetapkan status tanggap darurat selama dua minggu ke depan. Selain itu, sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk membantu membersihkan material tanah berlumpur dan batu yang menimbun jalan.
“Saya tiba pagi tadi dan langsung mengadakan rapat darurat bersama Kapolres Ternate, Dandim 1501/Ternate, pihak BWS Provinsi Maluku Utara, PMI, Basarnas Ternate, dan sejumlah stakeholder lainnya di posko evakuasi di SD Negeri 61 Ternate,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly.
Dalam rapat tersebut, lanjut Rizal, diputuskan untuk menetapkan status tanggap darurat bencana di Kelurahan Rua selama dua minggu ke depan.
Rizal, yang juga menjabat sebagai koordinator posko tanggap darurat bencana Kelurahan Rua menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah evakuasi korban yang diduga masih tertimbun material banjir.
Baca juga: Lakukan Inovasi Penyampaian Informasi Publik, Bawaslu Halmahera Selatan Malut Raih Penghargaan
Ia mengatakan, Pemkot Ternate dengan dukungan sejumlah instansi terkait, terus melakukan upaya evakuasi korban dan membuka akses jalan yang tertutup timbunan material menggunakan alat berat.
Rizal menyatakan telah meminta lurah, bhabinkamtibmas, dan bhabinsa setempat untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Pulau Ternate dan Palang Merah Indonesia (PMI) guna memperbarui data korban bencana banjir ini.
“Langkah ini penting agar tidak terjadi simpang siur data korban dan memastikan informasi yang keluar hanya dari satu pintu,” jelas Rizal.
Lanjutnya, pemuktahiran data ini mencakup pendataan korban berdasarkan nama dan alamat di RT 1 dan RT 2 yang terkena dampak bencana.
Warga yang terdampak banjir, maupun yang berada di sekitarnya, akan diungsikan sementara ke gedung SMK Perikanan di Kelurahan Kastela.
Rizal mengaku, Pemkot Ternate akan menyediakan layanan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir Bandang Terjang Kelurahan Rua Ternate Malut, 3 Korban Meninggal Dunia
“Kami meminta warga untuk pindah sementara waktu sebagai langkah mitigasi. Upaya dini ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan banjir bandang susulan,” tambah Rizal.
Rizal juga telah meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku Utara untuk membantu membuka akses jalan yang tertutup tanah dan batuan agar masyarakat dapat melaluinya, meskipun hanya bersifat sementara.
Hingga sore hari, ratusan personel gabungan dari TNI-Polri, Basarnas Ternate, instansi terkait Pemkot Ternate, PMI, serta masyarakat masih melakukan pencarian korban di dalam timbunan lumpur dan batuan.
Diketahui, hingga saat ini, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kelurahan Rua mencapai 11 orang, sementara 3 orang lainnya masih dirawat di RSUD Chasan Boesoirie. Selain itu, belasan rumah dan satu Mushallah dilaporkan mengalami kerusakan parah. (*)